Viral Gaji Guru di NTT Cuma Rp250 Ribu, Potret Miris Pendidikan di Indonesia


Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, menyoroti ketimpangan kesejahteraan yang dialami oleh guru-guru di daerah terpencil Indonesia, khususnya di SMKN VI Ende, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan hari ini, Andreas menggambarkan kondisi yang memprihatinkan tentang guru-guru yang mendapatkan gaji sangat minim, sebesar Rp250 ribu per bulan, sementara menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugas mengajar mereka.

“Kondisi ini sering kita temui di daerah-daerah terpencil,” ujar Andreas. 

“Ini adalah potret miris pendidikan di Indonesia di daerah-daerah yang seringkali terlupakan oleh sistem pendidikan kita,” lanjutnya.

Menurut Andreas, banyak guru honorer yang mengalami keterlambatan pembayaran gaji dan harus melewati medan yang berat untuk mencapai lokasi mengajar. “Guru-guru ini sering harus berjalan kaki berjam-jam, menyeberang sungai dan melewati hutan hanya untuk mendidik anak-anak kita,” tambahnya.

Mengenai upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini, Andreas menegaskan bahwa DPR terus mendorong pemerintah untuk hadir dan membantu meningkatkan sumber daya guru serta fasilitas pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Termiskin). 

“Kehadiran negara sangat penting untuk mengubah nasib guru dan peserta didik di daerah tersebut,” katanya.

Andreas juga menyoroti bahwa ketimpangan ini bukan hanya terkait dengan fasilitas, tetapi juga kualitas pendidikan yang diberikan. 

“Salah satu persoalan pendidikan di Indonesia adalah ketimpangan kualitas pendidikan, antara sekolah di kota dan di desa. Kita harus memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan guru-guru kita,” ujar Andreas.

Legislator dari Fraksi PDIP ini menekankan perlunya pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebagai solusi jangka panjang. 

“Janji pemerintah untuk mengangkat guru honorer menjadi PPPK juga harus segera direalisasi. Prioritaskan guru yang telah lama mengabdi,” tegasnya.

Video yang viral baru-baru ini di TikTok yang menunjukkan pengakuan beberapa guru di Ende telah memicu diskusi lebih lanjut mengenai masalah ini. Video tersebut juga telah mendapat tanggapan dari Pj Bupati Ende, Agustinus G Ngasu, yang mengaku akan membawa masalah ini ke Pemerintah Provinsi NTT.

Ketimpangan ini membutuhkan solusi yang komprehensif untuk memastikan bahwa setiap guru di Indonesia mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan pengorbanan dan dedikasi mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa.