Masjid Jami’ Al-Ilyas di Desa Penjalinan, Kecamatan Gondanglegi Kulon, Kabupaten Malang, baru-baru ini menjadi sorotan setelah kabar viral mengenai pembagian uang Rp50.000 untuk jemaah yang melaksanakan salat tarawih. Insentif serupa juga diberikan untuk salat lima waktu sebesar Rp20.000 dan salat Jumat sebesar Rp50.000 per orang. Inisiatif ini disebut-sebut sebagai donasi dari seorang pengusaha rokok terkemuka di daerah tersebut.
Menurut Pengamat sosial ekonomi dan keagamaan, Anwar Abbas, kebijakan ini memang menarik perhatian masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke masjid, sehingga menciptakan suasana masjid yang ramai dan semarak. Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga niat dalam beribadah, sesuai dengan hadis yang menyatakan bahwa setiap amalan tergantung pada niatnya.
“Pengurus mesjid hendaknya berhati-hati karena ada hadis yang mengingatkan kita yang artinya ‘sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan,” ungkap Buya Abbas dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Senin (25/3/2024).
Buya Abbas mengingatkan pengurus masjid dan jemaah agar tidak membiarkan insentif finansial mengaburkan esensi ibadah mereka
“Untuk itu pihak masjid sebaiknya selalu mengingat para jemaah yang datang untuk melaksanakan salat ke mesjid tersebut agar meluruskan niatnya di mana yang harus menjadi prime mover (penggerak utama) dari kedatangan mereka ke mesjid tersebut adalah karena perintah Allah dan Rasul bukan karena ingin mendapatkan uang dari pengurus mesjid,” lanjutnya.
Kebijakan unik masjid ini sendiri berhasil menarik ratusan masyarakat, bahkan membuat jemaah salat tarawih meluber hingga ke halaman rumah warga sekitar masjid. Muhammad Syafi’i, seorang warga dari Kecamatan Bantur, mengaku rela menempuh perjalanan satu jam bersama keluarganya untuk mengikuti salat tarawih di masjid tersebut, tertarik oleh kabar pembagian uang.
Namun, pembagian uang tersebut ternyata sudah tidak dilakukan lagi pada malam hari berikutnya, dikarenakan kegiatan tersebut menimbulkan kemacetan di Gondanglegi. Meski kecewa karena pembagian uang ditiadakan, Syafi’i mengaku tidak terlalu keberatan, menyatakan bahwa kedatangannya ke masjid juga merupakan bagian dari rekreasi keluarga.
Leave a Reply
Lihat Komentar