Kanal

Viral Non-Muslim Masuki Makkah, Mengapa Mereka Dilarang Berada di Kota Suci Ini?

Seorang pria mengaku berhasil masuk Mekkah dan mendekati Kabah terungkap dari unggahannya di media sosial. Sontak saja peristiwa ini menjadi viral mengingat dua kota suci di Arab Saudi ini tidak boleh dimasuki warga non-Muslim. Apa dasar larangan ini dan apa hukumannya?

Akun Instagram @hethatovercome beberapa hari yang lalu menggunggah foto yang dengan terus terang mengaku bukan Muslim tapi berhasil memasuki Makkah. “Hanya satu bangsa di bawah ALLAH IS-RA-EL. Mereka terus mengatakan bahwa saya tidak akan bisa pergi karena saya bukan ‘Muslim’ tetapi saya pergi & menang dan. Kristus adalah Raja,” bunyi keterangannya di Instagram.

Mungkin anda suka

Unggahan ini jelas membuat warga Muslim sedunia marah. Selama ini telah berlaku larangan bagi non-Muslim untuk masuk ke Makkah dan Madinah, dua kota suci umat Islam.

Menurut laporan Daniel Pipes dari Forum Timur Tengah, ada 18 non-Muslim yang diketahui pernah memasuki Makkah. Salah satunya yang sempat heboh adalah wartawan Israel, Gil Tamary berhasil menembus Makkah dan berfoto di dekat Kabah.

Tamary yang merupakan seorang Yahudi-Amerika dan jurnalis TV di Israel, secara ilegal menyelinap ke Makkah untuk merekam materi dan menyiarkan catatan perjalanan selama 10 menit penuh.

Setelah foto dan videonya viral, polisi setempat melakukan penyidikan dan memberikan hukuman kepada otoritas yang membiar Gil Tamary masuk ke Makkah. Pemerintah Saudi juga telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Tamary dan sopirnya yang merupakan warga Saudi. Tamary meminta maaf dan mengatakan niatnya adalah untuk ‘menampilkan pentingnya Makkah dan keindahan agama’ dan dengan demikian menumbuhkan toleransi beragama.

Kerajaan Arab Saudi sebenarnya tidak melarang warga non-Muslim untuk mengunjungi negaranya. Bahkan ada yang tinggal dan bekerja di negara itu. Saat ini, Arab Saudi malah lebih terbuka, terlihat dari pemain bola kesohor seperti Christiano Ronaldo bahkan tinggal di Riyadh. Sementara pemain bola saingan Ronaldo yakni Lionel Messi baru saja meninggalkan Arab Saudi untuk berwisata.

Namun, orang non-Muslim ini dibatasi tidak bisa memasuki Kota Makkah dan Madinah. Jika Anda pernah ke Makkah, di jalan menuju arah kota suci itu ada keterangan di papan petunjuk lalu lintas tentang larangan non-Muslim memasuki kota itu dan diminta mengikuti petunjuk untuk berbalik arah. Kedutaan besar yang ada di Kerajaan Arab Saudi juga akan memperingatkan warganya yang non-Muslim untuk memasuki dua kota suci itu.

Daerah terlarang di Makkah bagi non-Muslim antara lain pusat kota dan jarak antara 20-25 km dari Masjidil Haram dari segala arah. Di Makkah, ada enam jalan utama menuju dan keluar kota, tiga dari Jeddah, dua dari Taif, dan satu dari Selatan Arab Saudi.

Sementara larangan di Madinah, ada di sembilan jalan utama masuk dan keluar kota, tiga dari Timur, satu dari Utara dan empat dari Selatan. Di perbatasan kedua kota di jalur utama, terdapat pos pemeriksaan polisi. Mereka diawaki oleh polisi lalu lintas Saudi. Di tempat ini siapapun yang masuk akan diperiksa paspornya, surat izin, dan KTP pengemudi dan penumpang yang memasuki dua kota tersebut.

Di luar musim ibadah haji, semua umat Islam bisa masuk Makkah dan Madinah. Namun, selama musim haji, Makkah tertutup untuk semua orang kecuali penduduk kota dan Muslim dengan izin haji khusus (Tasrieh) yang diizinkan masuk dan keluar kota.

Hanya ada satu syarat bagi seseorang untuk bisa masuk ke Makkah, yakni dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Syahadat adalah kesaksian iman bahwa ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah Utusan dan Nabi-Nya’. Artinya seseorang itu harus masuk Islam.

Apakah larangan itu akan berubah? Tidak mungkin akan ada perubahan terhadap aturan ini. Hukum tentang larangan non-Muslim memasuki Makkah dan Madinah itu akan tetap ada karena didasarkan pada perintah Alquran. Tentu umat Islam di seluruh dunia akan sangat keberatan jika larangan itu dicabut.

Bagaimanapun, Makkah dan Madinah tidak akan menarik minat bagi siapapun yang tidak tertarik dengan agama Islam. Selain itu, masih banyak kota dan daerah yang indah dan menarik untuk dikunjungi di Arab Saudi.

Apa yang terjadi jika non-Muslim tertangkap basah memasuki Makkah atau Madinah? Menurut hukum di Arab Saudi, mereka akan diselidiki dan hakim akan menghukumnya berdasarkan niatnya. Hukuman maksimal bisa berupa hukuman mati jika dia terlibat aksi teroris. Hukuman minimum adalah dideportasi dengan larangan seumur hidup memasuki negara Arab Saudi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button