News

Wacana Koalisi Semut Merah Dianggap Guyon

Wacana pembentukan Koalisi Semut Merah yang diinisiasi PKB dan PKS dianggap sebatas guyon. Kedua parpol memiliki karakter pemilih yang saling cakar pada angkar rumput dan gabungan PKB-PKS belum cukup mengamankan tiket mengusung capres.

Secara terbuka, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, Koalisi Semut Merah wacana yang terlalu tinggi. Secara implisit Hasto menganggap wacana tersebut bukan ancaman.

Mungkin anda suka

“Untuk mencalonkan saja persyaratan belum cukup,” kata Hasto, belum lama ini.

Posisi PDIP, kata Hasto, fokus pada penguatan internal dan kaderisasi. PDIP tidak terpengaruh dengan manuver yang dilakukan parpol-parpol belakangan ini.

“Daripada sok asyik ikutan dalam pergerakan politik elite, langkah-langkah organisasi, kaderisasi peran perempuan, pelatihan saksi, itu lebih penting,” kata dia.

Waketum PPP Arsul Sani memastikan partainya berkomitmen dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan tidak tertarik untuk lompat pagar. Lagipula, Arsul menilai, semut merah tidak layak dijadikan nama koalisi karena tidak jalan seiring.

“Yang bersatu beriringan itu semut hitam. Kalau semut merah itu suka jalan sendiri lho,” kata Arsul.

Sekalipun begitu, PPP menyambut positif penjajakan Koalisi Semut Merah karena KIB mendorong Pilpres 2024 diikuti lebih dari dua pasangan capres-cawapres. Dia berharap PKB-PKS mendapat satu parpol tambahan yang memiliki kursi di parlemen untuk memastikan keterpenuhan syarat ambang batas pencalonan presiden.

Gabungan suara PKB-PKS hanya sebesar 17,26% atau di bawah syarat minimal 20% jumlah kursi di DPR. “Ketika PKB dan PKS ini berencana koalisi, kami justru melihatnya sebagai hal positif bagi demokrasi kita. Semoga mereka mendapat kekuatan politik ketiga untuk melengkapi kekurangannya,” ujar Waketum MPR.

Pengamat politik Ujang Komarudin menganggap wacana koalisi PKB-PKS sulit untuk terealisasi karena kedua parpol perlu untuk memastikan soliditas pada akar rumput. Dia mengaggap wacana ini hanya untuk melihat reaksi publik.

“Koalisi ini hanya tes ombak saja saya kira. Mereka juga belum punya figur capres unggulan,” tutur Ujang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button