News

Wacana Penundaan Pemilu Mengecoh Publik, Kualitas Pemilu Terabaikan

Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menduga wacana penundaan pemilu sengaja dihembuskan untuk mengalihkan perhatian terhadap kualitas tahapan pemilu.

Mengingat, mayoritas masyarakat Indonesia memang lebih senang dengan hal-hal berbau kontroversi dan spekulatif. Ia mengingatkan, jangan terkecoh dan kembali fokus mengawasi jalannya tahapan pemilu.

“Jangan-jangan ada skenario, yang memang untuk membuat kita tidak membahas perkembangan kualitas tahapan pemilu, malah lebih asik bicara yang hal-halnya spekulatif,” kata Titi saat diskusi OTW 2024 ‘Setahun Jelang Pemilu, Mata Rakyat Tertuju ke KPU dan Bawaslu’ di Erian Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).

Titi menyayangkan, keberadaan wacana penundaan pemilu ini telah mengalihkan fokus publik terhadap perbincangan soal gagasan. Nyaris tidak lagi berdiskusi soal bagaimana kualitas penyelenggaraan tahapan pemilu.

“Padahal selalu dahulu tiap bicara kita evaluasi saat 2019, bagaimana kita keluar dari jebakan politik polarisasi disintegratif, kita diajak bicara politik gagasan,” ujarnya.

Mirisnya, sambung dia, hari ini tidak ada elite negeri ini yang mengarahkan persoalan terkait adu gagasan. Saat ini dia memandang, hanya ada pertemuan atau ritual belaka untuk mencapai konsensus koalisi pencalonan semata.

Ia menegaskan, seharusnya masyarakat sekarang ini dibawa masuk ke persoalan-persoalan yang semestinya dapat diberikan atensi lebih, yang tentunya berkaitan dengan integritas pemilu di tanah air.

“Hanya berkutat soal bagaimana mewujudkan angka, 20 persen kursi atau 25 persen suara sah. Kita belum diajak masuk ke partai peserta pemilu yang sudah ditetapkan KPU pada 14 Desember 2022 bawa apa untuk 2024,” tegas Titi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button