News

Wagub Jabar: Perlu Payung Hukum Baru untuk Pengendalian Kerusakan DAS Citarum

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap upaya Percepatan Pengendalian Kerusakan (PPK) DAS Citarum tidak berhenti pada 2025 sesuai batas akhir masa berlaku Perpres Nomor 15 tahun 2018. Sejauh ini normalisasi Citarum sudah menunjukkan hasil, sehingga kualitas airnya membaik dari asalnya cemar berat dan pernah dijuluki sungai terkotor di dunia, menjadi cemar ringan.

“Harapan kami payung hukum harus diperpanjang untuk kepastian dalam  komando,” kata Uu saat berbicara dalam Talkshow Bela Negara Menjaga Alam ‘Sinergi Pentahelix Sukseskan Citarum Harum’ bersama Kodiklat TNI AD di Sektor 5 Citarum Majalaya, Kabupaten Bandung, Kamis (17/11/2022).

“Kalau tidak ada Perpres tidak ada komando yang satu. Seperti (pengalaman) sebelumnya (sebelum ada perpres), semua punya tanggung jawab tetapi tidak ada komando yang jelas. Sekarang kan karena ada Perpres, jadi komandonya jelas sehingga (semua program) bisa terlaksana,” ujar Uu.

Untuk itu Wagub berpendapat rencana aksi PPK Citarum harus dilanjutkan meskipun Perpres 15/2018 tentang PPK DAS Citarum akan berakhir masa berlakunya pada 2025. Dengan kata lain, perlu ada payung hukum yang melanjutkan Perpres tersebut.

Apalagi pada 2024 akan ada pergantian kepala negara, gubernur, dan bupati/wali kota. Diupayakan agar kebijakan Citarum pascapergantian pucuk pimpinan tidak akan berubah.

Img 20221117 Wa0035 - inilah.com

Wagub Uu mengapresiasi kolaborasi semua pihak dalam sukses program Citarum Harum. Sehingga kualitas air Sungai Citarum membaik dari asalnya cemar berat dan pernah dijuluki sungai terkotor di dunia, menjadi cemar ringan.

Para pihak yang bekerja sama, kata Uu, mulai dari Pemerintah Pusat, provinsi, pemda kabupaten/kota yang teraliri Citarum beserta anak-anak sungainya, TNI/Polri, komunitas, akademisi, pengusaha, dan media.

“Saya mengucapkan syukur alhamdulillah Citarum sangat signifikan perkembangannya. Sehingga bisa dilihat hari ini dibandingkan dengan beberapa bulan yang lalu,” sebut Uu.

Tercatat Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum pada 2021 berada di 50,13 poin. Tinggal sekitar 10 poin lagi untuk mencapai capaian tertinggi atau ultimate goals yakni 60 poin pada 2025.

Uu berharap dengan terus membaiknya penanganan Citarum ini nantinya akan bisa dimanfaatkan untuk wisata, olahraga, dan kuliner. Sehingga program Citarum Harum akan mewariskan sungai yang sehat dan aman untuk anak cucu di masa datang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button