News

Wajib Tahu, Inilah Dampak Positif dan Negatif Pemindahan Ibu Kota Negara

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara ini sudah mulai terealisasikan di tahun ini. Sebelumnya, banyak pihak yang pro dan kontra dari adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara. Tak lain, hal ini dipicu oleh dampak positif dan negatif pemindahan Ibu Kota Negara itu sendiri.

Pemerintah telah mengumumkan bahwa lokasi dari Ibu Kota Negara yang baru ini terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Penamaan Ibu Kota Negara yang baru ini disebut sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rencana perpindahan ini dimulai dengan pembangunan IKN pada 2024 mendatang. Semakin dekat dengan waktu perpindahan, anda tentu harus tahu dampak positif dan negatif pemindahan Ibu Kota Negara ini.

Ikn2 - inilah.com
Gagasan disain Nagara Rimba Nusa ditetapkan sebagai pemenang terbaik pertama Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibukota baru Negara atau IKN oleh Kementerian PUPR. (Foto: Antara).

Pemerintah memutuskan perpindahan Ibu Kota Negara yang semula di DKI Jakarta ke Kalimantan Timur ini tentu tidaklah sembarangan. Salah satu penyebab dari perpindahan ini ditujukan agar proses pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

Proses pemindahan ini memberikan efek yang positif baik bagi pemerintah dan terutama untuk masyarakat Indonesia. Adapun dampak positif dari pemindahan IKN ini, antara lain:

1. Meningkatnya perekonomian nasional

Pemindahan ibu kota ini akan memberikan efek yang sangat positif untuk perekonomian nasional. Hal ini disebabkan oleh penggunaan sumber daya potensial di luar jawa ini akan semakin maksimal.

Sumber daya potensial di luar jawa ini masih banyak yang belum dimanfaatkan secara baik. Dengan dekatnya lokasi pemerintah dan letak sumber daya ini diharapkan bisa memaksimalkan pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat.

Pemindahan ibu kota ini juga berpotensi untuk menurunkan tingkat kesenjangan antar kelompok masyarakat dari segi pendapatan perkapita. Hal ini disebabkan sektor perekonomian masyarakat tidak terpusat di satu wilayah tertentu saja.

Alhasil, dari menurunnya tingkat kesenjangan pendapatan antar kelompok ini mampu meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

2. Perdagangan antar-wilayah semakin tinggi

Saat ini proses perdagangan dari setiap sektor masih terpusat di pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh proses mobilitas untuk menjangkau di luar pulau Jawa masih cukup sulit dan biaya yang diperlukan juga besar.

Ketika pemindahan IKN ini sudah terlaksana diharapkan akan membuat tingkat mobilitas untuk menjangkau luar pulau Jawa semakin mudah. Tentunya, hal ini akan membuat proses perdagangan antara wilayah di Indonesia semakin tinggi.

Dari meningkatnya proses perdagangan tersebut, akan berdampak pula pada harga jual ke masyarakat yang lebih terjangkau. Sehingga, tidak terjadi ketimpangan harga jual yang terlampau tinggi antara luar pulau Jawa dengan Pulau Jawa sendiri.

3. Pemerataan pembangunan untuk wilayah luar Pulau Jawa

Tingkat pembangunan untuk wilayah di luar pulau Jawa tidak mengalami peningkatan yang signifikan di setiap tahunnya. Ketimpangan pembangunan ini tentu akan berdampak di sektor lain, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Dampak positif dari pemindahan IKN ke Kalimantan Timur ini akan memberikan potensi pembangunan yang merata bagi wilayah luar pulau Jawa. Dengan begitu, seluruh sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat di Jawa dan luar Jawa tidak beda jauh.

4. Mengurangi kepadatan masyarakat di Jakarta

Setiap tahunnya, tingkat kepadatan masyarakat di Jakarta selalu mengalami peningkatan. Hal ini turut menjadi penyebab dari kemacetan Jakarta setiap harinya. Pasalnya, sektor pemerintahan dan sektor bisnis/industri tingkat nasional berpusat di Jakarta.

Adanya pemindahan IKN ini tentu akan mengurai tingkat kepadatan masyarakat. Nantinya, sektor bisnis/industri bisa berpusat di Jakarta dan sektor Pemerintahan di Kalimantan Timur.

Pasok Air Baku IKN, Kementerian PUPR Kebut Bendungan Sepaku Semoi - inilah.com
Penyelesaian pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang dikebut oleh Kementerian PUPR untuk memasok kebutuhan air baku ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. (Foto: Humas Kementerian PUPR)

Dampak Negatif Pemindahan Ibu Kota Negara

Selain memberikan dampak positif, pemindahan Ibu Kota Negara ini juga memberikan dampak negatif. Apa saja sih dampak negatif dari pemindahan Ibu Kota ini? Simak penjelasan berikut ini:

1. Berisiko merusak lingkungan hidup

Seperti yang diketahui bersama bahwa Kalimantan Timur masih memiliki lingkungan yang sangat alami. Banyak flora dan fauna yang mendiami sejumlah hutan di wilayah Kaltim ini.

Ketika proses pembangunan IKN berlangsung, tentu akan mengurangi jumlah hutan yang ada di wilayah Kaltim. Hal ini sangatlah mengganggu kestabilan ekosistem yang ada di hutan tersebut dan berisiko terjadinya bencana alam.

Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Ditjen PKTL KLHK Herban Heryandana menuturkan total luas hutan yang akan dilepas untuk wilayah IKN ini mencapai 36.873 hektare.

Besarnya pelepasan hutan ini akan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup flora dan fauna yang ada di wilayah tersebut. Kerusakan lingkungan hidup di wilayah Kaltim ini menjadi momok yang sudah jelas di depan mata.

2. Membengkaknya nilai APBN

Dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk menyelesaikan pemindahan IKN ini. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa proyek pemindahan IKN ini akan menghabiskan anggaran mencapai Rp501 triliun.

Tentunya, besaran biaya tersebut akan membuat APBN meningkat tajam. Dan menyebabkan jumlah hutang pemerintah semakin besar.

Itulah dampak positif dan negatif pemindahan ibu kota negara yang akan dimulai tahun 2024 mendatang. Sebagai masyarakat sudah seharusnya turut mengawal proses pemindahan ini agar biaya yang dikeluarkan tersebut tidak disalahgunakan.

Ditulis oleh: Ika Putri Kumalasari Septianingrum

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button