Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai munculnya radikalisme, terorisme, dan separatisme adalah karena ketidakadilan.
“Ketidakadilan adalah biang dari radikalisme, terorisme, dan separatisme,” ujarnya kepada Inilah.com.
Menurutnya, salah satu pemicu yang sangat dominan adalah kekecewaan terhadap pemerintah, DPR, dan lembaga yudikatif yang dinilai tidak konsisten dalam menegakkan nilai-nilai pancasila.
Kemudian penegakkan hukum yang dinilai hanya tajam ke kelompok tertentu saja, sedangkan kelompok lainnya tidak digubris.
“Kalau kesalahan itu dilakukan oleh bagian dari kelompok tertentu cepat sekali diproses tapi kalau dari kelompok lain, sudah berteriak-teriak rakyat meminta untuk diproses, nyatanya sampai hari ini yang bersangkutan masih saja bebas cuap-cuap dan melenggang sembari menyengat lawan-lawannya,” tegasnya.
Namun dirinya tidak menyebutkan apa saja contoh kasus yang dimaksud dari pernyataannya tersebut. Ia hanya berharap kekecewaan masyarakat terhadap eksekutif, legislatif dan yudikatif hilang.
Semua yang berada di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif pun diharap bisa memiliki komitmen tinggi untuk bersungguh-sungguh mengimplementasikan falsafah Pancasila dan UUD 1945.
“Bila para pemimpin dan para pejabat negara hanya menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai gincu pemerah bibir saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka selama itu pulalah negeri ini tidak akan aman,” pungkasnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)