Market

Wall Street Tersungkur, Awan Mendung masih Selimuti IHSG

Analis memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis ini melanjutkan pelemahan seiring negatifnya sentimen dari kejatuhan Wall Street dalam empat hari terakhir dan kenaikan imbal hasil obligasi AS. Meskipun, harga-harga komoditas menunjukkan kenaikan.

Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan, awan mendung belum akan beranjak dari Bursa Indonesia Kamis ini. “Ini merujuk kepada berlanjutnya kejatuhan Indeks di Wall Street,” katanya dalam riset dikutip Kamis (20/1/2022).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh untuk hari keempat sebesar 339,82 poin atau 0.96%. “Alhasil, selama empat hari Indeks DJIA turun 1261,67 poin atau 3,52%,” ujarnya.

Penurunan tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan naiknya suku bunga acuan The Fed alias Fed Fund Rate (FFR), naiknya yield obligasi serta terus berkecamuknya varian Omicron. Jumlah korban baru di hari Rabu saja di AS mencapai 353.101 orang dengan jumlah kematian baru sebanyak 1.380 orang.

Sentimen tersebut diperparah dengan kembali naik yield obligasi AS. Di lain sisi, harga-harga komoditas mengalami kenaikan, seperti nikel sebesar 5,81%, timah 2,40%, crude palm oil (CPO) 1,20% dan emas 1,53%.

“Apakah pernah membayangkan jika ke depannya di saat buku bunga bank naik sementara harga komoditas naik? Ini tentunya akan ditranslasikan ke dalam naiknya biaya produksi barang dan jasa dan pada gilirannya akan mendorong naik harga barang-barang,” timpala Edwin.

Sementara di Tanah Air, kasus harian Covid-19 di Indonesia melonjak mencapai posisi tertinggi sejak akhir September 2021. Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan, pada Rabu (19/1), ada tambahan 1.745 kasus baru. Pendorong tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia adalah varian Omicron.

“Saya perkirakan IHSG cenderung melemah dengan support 6.536 dan resistance 6.631,” ungkap dia.

Lebih jauh Edwin menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal dalam transaksi saham Kamis ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dalam kisaran support 4.650 dan resistance 5.150. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 4.890 dengan target harga di 5.150 dan stop-loss di 4.650.
  2. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dalam kisaran support 475 dan resistance Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 500 dengan target harga di 530 dan stop-loss di 475.
  3. Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dalam kisaran support 10.325 dan resistance 11.400. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 10.875 dengan target harga di 11.400 dan stop-loss di 10.325.
  4. Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dalam kisaran support 1.700 dan resistance 1.870. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 1.785 dengan target harga di 1.870 dan stop-loss di 1.700.
  5. Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dalam kisaran support 350 dan resistance 390. Indikator teknikal menunjukkan sinyal neutral. Rekomendasi buy di 370 dengan target harga di 390 dan stop-loss di 350.
  6. Rekomendasi beli saham-saham lainnya adalah PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF).

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button