Wamen Fahri Minta Pengembang Pakai Bata Interlock untuk Bangun Rumah Tahan Api dan Gempa


Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mendorong para developer menggunakan bata interlock presisi (BIP) untuk membangun rumah. Agar program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, berjalan sukses.  

Menurutnya, bata interlock memiliki banyak kelebihan dibandingkan material bangunan biasa, yakni tahan api dan gempa bumi. Selain itu, proses pengerjaan bangunan bisa lebih cepat dan presisi.

“Ini akan membuat rumah-rumah yang kita bangun punya kualifikasi khusus, sehingga enggak ada lagi cerita orang Indonesia itu rumahnya enggak kuat. Sedikit kena bencana langsung rusak dan sebagainya. Enggak lagi ke depan,” lanjut Wamen Fahri dikutip Senin (27/1/2025).

Menteri BUMN, Erick Thohir (Etho) mengatakan, kapasitas Kementerian BUMN sebagai support system terhadap kementerian teknis, siap berkomitmen dan mendukung penuh seluruh yang telah menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo.

“Dalam 100 hari kerja pemerintahan, perusahaan BUMN terkait akan mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” kata Menteri Etho.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal, mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak di industri bahan bangunan, SIG mendorong penggunaan bata interlock presisi yang merupakan produk turunan semen hijau SIG.

“Ini solusi untuk menjawab tantangan pembangunan rumah MBR, yaitu waktu pembangunan, biaya pembangunan, dan kualitas bahan bangunan,” paparnya.

Setelah memperkenalkan rumah contoh BIP tipe 36 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), pada Agustus 2024, SIG menghadirkan rumah contoh yang sama tipe 36 dan 57 di Bambu Apus, Jakarta Timur.

“Bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego,” ungkapnya.

Selain BIP, kata Donny, SIG mendorong aplikasi beton inovatif berbasis semen hijau, seperti beton dekoratif, dan paving block berpori, sebagai solusi kawasan tergenang. Bahan bangunan ramah lingkungan ini, dipercaya bisa mempercepat konstruksi rumah.

Selain itu, kata Donny, diharapkan menjadi solusi konkret untuk mendukung pemerintah dalam membangun infrastruktur dan hunian yang layak bagi masyarakat.

”Untuk mendukung pemerintah memenuhi target pembangunan 3 juta rumah per tahun, dibutuhkan kolaborasi seluruh pihak. Bata interlock presisi ini, merupakan inovasi teknologi yang mengubah metode pembangunan rumah menjadi lebih mudah, cepat dan efisien,” paparnya.