Hangout

Wanita dengan PCOS Berisiko Tinggi Mengidap Penyakit Diabetes dan Obesitas

Wanita dengan memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS) berisiko lebih tinggi beberapa penyakit, antara lain diabetes, kolesterol, dan obesitas.

Ini merupakan temuan utama yang dirilis sebagai bagian dari studi Kesehatan Wanita Apple atau Apple Women’s Health menjelang Hari Wanita Internasional pada 8 Maret.

PCOS ditandai dengan peningkatan hormon androgen pada wanita. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan jerawat, kelebihan rambut wajah atau tubuh, atau bahkan kerontokan rambut di kulit kepala serta menstruasi yang tidak teratur.

Tetapi hal ini juga berdampak pada beberapa penanda kesehatan lainnya untuk wanita, dan studi Apple memberikan lebih banyak wawasan tentang ini.

Studi ini dipimpin oleh Harvard TH Chan School of Public Health, Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Apple. Peserta dalam penelitian ini mengandalkan iPhone dan Apple Watch untuk melacak siklus menstruasi bulanan mereka. Fitur ini diperkenalkan pada 2019 dan hadir di semua iPhone di aplikasi kesehatan.

“Lewat studi ini kami berharap dapat memberdayakan perempuan untuk berkontribusi secara longitudinal, data ilmiah saat mereka menjalani kehidupan sehari-hari, daripada hanya mengumpulkan data yang terfragmentasi dalam pengaturan terbatas atau selama kunjungan dokter,” kata Dr Shruthi Mahalingaiah dari Harvard TH Chan School of Public Health dan peneliti utama, dilansir Indian Express, Rabu (2/3/2022).

Mahalingaiah mengatakan dalam salah satu studi pertama terlihat bahwa ada hubungan antara kesehatan menstruasi, sindrom ovarium polikistik, dan kesehatan jantung pada tingkat populasi.

Dia juga menekankan bahwa kesehatan menstruasi tetap kurang terwakili secara signifikan dalam ruang penelitian. Akan tetapi, mereka berharap dapat menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menstruasi dan siklus menstruasi dapat menjadi jendela menuju kesehatan secara keseluruhan.

“Wawasan penelitian dari penelitian kami juga dapat membantu memperkuat pentingnya pencegahan dalam perawatan reproduksi dan dalam pengobatan PCOS,” ujar Mahalingaiah.

“Dengan meningkatkan akses ke klinik PCOS dan mendorong intervensi gaya hidup di tingkat perawatan primer, penyedia layanan kesehatan akan dapat memberikan perawatan berkualitas lebih baik kepada orang-orang dengan PCOS sepanjang masa hidup,” lanjutnya.

Para peneliti berharap untuk membangun penelitian ini, termasuk membuat kumpulan data dasar yang lebih besar pada PCOS, dengan variabel yang dapat dilacak sendiri, dan hubungannya dengan kesehatan jantung.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button