News

Warga Cianjur Diminta Cek Kondisi Rumah Pascagempa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga Cianjur, Jawa Barat untuk mengecek kondisi bangunan rumahnya pascagempa 5,6 magnitudo pada November 2022.

Bagi korban gempa yang rumahnya tidak mengalami kerusakan diharap untuk kembali ke rumahnya masing-masing, dengan catatan rumah tinggalnya aman untuk ditempati.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan hingga saat ini belum ada arahan untuk mencabut rekomendasi pulang ke rumah bagi warga yang rumahnya rusak ringan dan sedang akibat bencana gempa.

“Meski sudah lebih dari 450 kali gempa susulan, namun diprediksi tidak merusak, sehingga imbauan pulang ke rumah tidak dicabut. Aktivitas gempa susulan merupakan hal yang wajar, dengan jumlah dan kekuatannya yang fluktuatif,” katanya, Rabu (25/1/2023).

Setelah kembali ke rumah, warga juga diminta untuk rutin memeriksa kondisi rumah setelah gempa susulan terjadi terutama bagian konstruksi, sehingga dapat dipastikan aman untuk tetap ditempati,” ujarnya.

Namun sebagian warga di sejumlah desa terdampak parah di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang justru memilih kembali mengisi posko pengungsian atau membuat tenda darurat di depan rumah. Hal itu dilakukan karena gempa susulan yang cukup kencang terus dirasakan beberapa hari lalu.

“Sebagian besar sudah mendapat imbauan dari pemerintah terkait pulang ke rumah bagi warga yang rumahnya rusak ringan atau sedang yang masih bisa ditempati, namun selang satu pekan pulang ke rumah gempa hebat kembali terjadi dan terpaksa mengisi tenda kembali,” kata Ujang (45), warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang.

Sebelumnya, gempa 4,3 magnitudo kembali mengguncang Cianjur pada Selasa (24/1/2023) dan mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka dan dua orang di antaranya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka berat tertimpa langit-langit bangunan dan genting.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button