News

Warga Cianjur Mulai Bangkit, Mencoba Kembali Beraktivitas

Aktivitas warga mulai terlihat, pasca gempa berkekuatan 5,6 magnitudo memporak-porandakan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022).

Salah satu contohnya di Desa Cipendawa, Pacet Cianjur. Terlihat salah satu rumah makan, sudah mulai beroperasi. Meski masih diliputi rasa takut akan terjadinya gempa susulan.

“Sudah mulai buka, mau nunggu ini sampe kapan? Kita butuh makan, nunggu bantuan enggak pasti. Mendingan buka usaha lagi supaya ada pemasukan lagi,” kata salah satu pemilik RM Nasi Padang Murah Meriah, Armen (35) kepada Inilah.com, Sabtu (26/11/2022).

Dia bercerita soal kesulitan mencari bahan makanan untuk diolah dan disajikan kepada para pembeli. Pasalnya, pasar belum banyak menyediakan bahan makanan yang dibutuhkan. Beli bahan juga masih susah, kan yang jualan di Pasar juga enggak semuanya buka. Makanya susah,” ujarnya.

Demikian juga warga lainnya, Susi Juarti (42), pengungsi Desa Ciherang Pacet, juga mulai memberanikan diri membuka usaha sate marangginya di pinggir jalan raya Cipanas-Cianjur, Jawa Barat.

Susi mengaku sempat alami kesulitan ketika hendak mengambil perlengkapan dagang di rumah. Dia juga merasa was-was, bangunannya ambruk karena kondisinya membahayakan setelah kena guncangan gempa.

“Kemarin aja pas ngambil kipas, bakaran, sama alat lainnya minta tolong diliatin sama saudara takutnya roboh lagi, rumahnya udah retak sama udah miring,” ungkap Susi.

Ia berharap, Cianjur kembali pulih dari dampak bencana gempa sehingga masyarakat bisa memperbaiki rumahnya dan memulihkan kondisi perekonomian rumah tangganya.

“Ya harapannya bisa kaya dulu lagi, enggak tidur di tenda posko begitu. Kita kesulitan nyari duit, bantuan jarang datang jadi mau enggak mau saya harus mulai dagang lagi,” tambahnya.

Pantauan Inilah.com di Jalan Raya Cugenang KM 8 yang menjadi area longsor, kini sudah dapat dilalui para pengguna jalan karena bekas area longsor sudah dipasang bronjong pada Sabtu dini hari (25/11/2022).

Sebelumnya, area terdampak longsor itu sempat ditutup karena terpicu guncangan gempa yang menelan banyak korban jiwa. Tim gabungan dari Polri, Basarnas, dan TNI pun turun tangan mengevakuasi korban menggunakan alat berat secara bertahap.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button