Setidaknya satu orang tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan penusukan di sebuah pusat perbelanjaan di Israel utara. Polisi menembak pelaku hingga tewas. Serangan itu terjadi di lantai dua Mal Hutzot Karmiel di kota Karmiel, Israel utara, pada Rabu (4/7/2024).
Gal Zeid, juru bicara Pusat Medis Galilee Israel, mengatakan dokter menyatakan seorang pria meninggal setelah gagal menyadarkannya. Orang kedua dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit.
Polisi mengatakan tersangka, yang tidak disebutkan namanya tetapi diidentifikasi sebagai warga negara Palestina di Israel dari kota Nahf, telah “dinetralkan”. Mereka sedang menyelidiki insiden tersebut sebagai kemungkinan “serangan teroris”.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Jihad Islam Palestina dalam sebuah postingan di Telegram menggambarkan serangan tersebut sebagai operasi heroik. Pihak berwenang Israel menangkap keluarga tersangka, termasuk ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuannya, menurut media Israel mengutip Kepala Polisi Karmiel Yitzhak Abuhatzira.
Video yang dibagikan di media sosial, yang diverifikasi oleh lembaga pemeriksa fakta Sanad Al Jazeera, menunjukkan orang-orang di mal mencoba memberikan pertolongan pertama kepada korban terluka yang mengenakan seragam hijau. Pintu masuk mal ditutup oleh polisi saat mereka melakukan operasi pencarian dan penyisiran ekstensif di area tersebut, radio Israel melaporkan.
Sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober tahun lalu, ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat. Israel telah menewaskan hampir 38.000 warga Palestina dalam pemboman di Gaza dan lebih dari 500 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, tempat ia melakukan serangan hampir setiap hari.
Melaporkan dari Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki, Nour Odeh dari Al Jazeera mengatakan tidak mungkin memisahkan apa yang terjadi di dalam Israel terkait serangan penusukan dari dinamika pendudukan di Tepi Barat atau perang di Gaza. “Ketegangan meningkat dan sudah mencapai titik didih,” kata Odeh mengenai serangan militer yang sering terjadi, amukan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serangan jalanan yang mematikan.
Peace Now, lembaga pengawas anti-pemukiman, mengatakan pada hari Rabu bahwa otoritas Israel baru-baru ini menyetujui penyitaan tanah seluas 12,7 km persegi (4,9 mil persegi) di Tepi Barat yang diduduki. Ini merupakan perampasan terbesar dalam lebih dari tiga dekade. Sejak awal tahun, Israel telah mendeklarasikan 23,7 km persegi (9,15 mil persegi) di wilayah Palestina sebagai tanah negara, katanya.
“Semua ini membuat warga Palestina putus asa dan marah terhadap kebijakan Israel yang mengusir mereka dari tanah mereka dan membuat hidup mereka tak tertahankan, di mana pun mereka berada,” tambah Odeh.
Pada hari Rabu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 37.953 orang telah tewas dan 87.266 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.