News

Warga Pesisir Perlu Ekstra Hati-hati, Potensi Gelombang Tinggi Mengintai

Warga yang bermukim di kawasan pesisir wilayah Indonesia diminta ekstra hati-hati. Pasalnya, gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi pada 1-2 April 2023.

“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat malam (31/3/2023).

Dia menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia menjadi salah satu yang menyebabkan gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia. Pola angin wilayah Indonesia bagian utara dominan, kata Eko melanjutkan, bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku,” ujar Eko memaparkan.

Kondisi tersebut memicu peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Bengkulu. Selanjutnya, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Pulau Bali-Pulau Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan.

Kemudian Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu-Pulau Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kalimantan Tengah bagian timur, perairan Kotabaru, Laut Jawa, perairan utara Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku.

Sementara, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB.

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” katanya.

Atas dasar itu, Eko kembali mengimbau warga di kawasan pesisi selalu waspada. Kewaspadaan ini terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m) dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Selain itu kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m) dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button