Warga Sipil Lebanon Berdondong-bondong Mulai Kembali ke Rumah


Gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah telah dimulai pada Rabu (27/11/2024) setelah mencapai kesepakatan yang ditengahi AS dan Prancis. Warga Lebanon pun tak sabar langsung kembali menuju rumah yang sebagian hancur karena serangan Israel.

Mobil-mobil dan van yang penuh dengan kasur, koper, dan bahkan perabotan mengalir melalui kota pelabuhan selatan Tyre yang dibom berat, menuju selatan. Pertempuran telah meningkat drastis selama dua bulan terakhir, memaksa ratusan ribu warga Lebanon meninggalkan rumah mereka.

Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya masih berada di wilayah Lebanon dan mendesak penduduk desa-desa di Lebanon selatan yang telah diperintahkan untuk mengungsi dalam beberapa bulan terakhir untuk menunda kepulangan mereka sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Pasukan Israel telah maju sekitar 6 km ke Lebanon dalam serangkaian serangan darat yang dilancarkan pada September.

Israel mengatakan telah mengidentifikasi anggota Hizbullah yang kembali ke daerah dekat perbatasan dan melepaskan tembakan untuk mencegah mereka mendekat. Tidak ada tanda-tanda bahwa insiden itu akan merusak gencatan senjata.

Perjanjian tersebut, yang menjanjikan untuk mengakhiri konflik di perbatasan Israel-Lebanon merupakan pencapaian besar bagi Amerika Serikat di hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Joe Biden.

Upaya diplomatik sekarang akan beralih ke Gaza yang hancur, tempat Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas. Israel mengatakan tujuan militernya di Lebanon adalah untuk memastikan kembalinya dengan selamat sekitar 60.000 warga Israel yang melarikan diri dari komunitas mereka di sepanjang perbatasan utara ketika Hizbullah mulai menembakkan roket ke arah mereka untuk mendukung Hamas di Gaza.

Di Lebanon, beberapa mobil mengibarkan bendera nasional, yang lain membunyikan klakson, dan seorang wanita terlihat mengacungkan tanda kemenangan dengan jarinya saat orang-orang mulai kembali ke rumah yang telah mereka tinggalkan.

Banyak desa tempat penduduk kembali telah hancur. Hussam Arrout, ayah empat anak, mengatakan ia ingin sekali kembali ke rumahnya. “Israel belum mundur sepenuhnya, mereka masih gelisah. Jadi kami memutuskan untuk menunggu sampai tentara mengumumkan bahwa kami bisa masuk. Kemudian kami akan segera menyalakan mobil dan pergi ke desa,” katanya.

Saat mengumumkan gencatan senjata, Biden berbicara di Gedung Putih pada Selasa (26/11/2024) tak lama setelah kabinet keamanan Israel menyetujui perjanjian tersebut dalam pemungutan suara 10-1.

“Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen,” kata Biden. “Apa yang tersisa dari Hizbullah dan organisasi teroris lainnya tidak akan dibiarkan mengancam keamanan Israel lagi.”

Israel akan menarik pasukannya secara bertahap selama 60 hari saat tentara Lebanon menguasai wilayah dekat perbatasannya dengan Israel untuk memastikan bahwa Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana, kata Biden. Ia mengatakan pemerintahannya juga mendorong gencatan senjata yang sulit dicapai di Gaza.

Tanggapan Hamas dan Warga Gaza

Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya menghargai hak Lebanon untuk mencapai kesepakatan yang melindungi rakyatnya, dan berharap tercapai kesepakatan untuk mengakhiri perang Gaza.

Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan AS akan memulai dorongan baru untuk gencatan senjata Gaza.

“Kami berharap semua negara Arab dan Barat, dan semua orang dengan hati dan hati nurani yang penuh belas kasih… melaksanakan gencatan senjata di sini karena kami lelah,” kata pengungsi Gaza Malak Abu Laila.

Mesir dan Qatar, yang bersama Amerika Serikat telah mencoba memediasi gencatan senjata di Gaza namun gagal, menyambut baik gencatan senjata Lebanon. Kementerian luar negeri Qatar mengatakan bahwa mereka berharap gencatan senjata tersebut akan menghasilkan kesepakatan serupa untuk mengakhiri perang Gaza.

Iran, yang mendukung Hizbullah dan Hamas serta pemberontak Houthi yang telah menyerang Israel dari Yaman, mengatakan pihaknya juga menyambut baik gencatan senjata tersebut.

Militer Israel mengatakan bahwa pasukan Israel sempat menembaki beberapa kendaraan yang membawa tersangka untuk mencegah mereka mencapai zona terlarang di wilayah Lebanon dan para tersangka pun menjauh. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan dia menginstruksikan militer untuk “bertindak tegas dan tanpa kompromi” jika hal itu terjadi lagi.

Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah mengatakan bahwa kelompok militan Lebanon akan mempertahankan hak untuk membela diri jika Israel menyerang.