Bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil bakal mempelajari polemik antara warga Kampung Susun Bayam dengan Pemprov DKI Jakarta.
Hingga saat ini warga Kampung Bayam belum menemui kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menempati rumah susun yang telah dibangun.
“Karena saya baru, saya akan pelajari Kampung Bayam ini itu, ini itu, percayalah saya cepat belajar, nanti kita ada sesi khusus kepada spesifik-spesifik isunya,” kata RK di Museum Betawi, Setu Babakan, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
RK mengatakan dirinya tidak hanya berfokus pada satu permasalahan. Semua permasalahan akan diberikan solusi. Ia menyebut pernah melakukan hal yang sama ketika masih menjadi wali kota Bandung.
“Masalahnya tetap di situ atau geser sedikit atau pindah, yang penting mereka berhak tinggal di kota ini dengan nyaman aman, kita carikan solusinya. Jadi keadilan sosial itu artinya semua difasilitasi, menengah-bawah negara hadir,” ujar RK.
RK memastikan bakal mengunjungi semua wilayah di Jakarta. Termasuk menyambangi Kampung Bayam. “Saya akan ke semua titik insyaAllah, akhirnya paham apa yang harus dikerjakan,” ucapnya.
Diketahui, konflik Kampung Bayam kembali mengemuka setelah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun rumah susun (rusun) baru di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut Heru, pembangunan rusun bagi warga Kampung Bayam tersebut akan dimulai tahun depan. “Pemerintah daerah akan membangun rumah susun (rusun) di sekitar Kecamatan Tanjung Priok. Pada tahun 2025, kami akan bangun,” kata Heru, Kamis, 25 Januari.
Heru mengatakan, rusun tersebut akan memiliki 150 sampai 200 unit dan fasilitas lebih lengkap. Karena itu, dia menyarankan warga mencari tempat tinggal baru sambil menunggu rusun selesai dibangun.
Namun rencana ini mendapatkan protes dari warga Kampung Bayam. Pasalnya, mereka dijanjikan menempati hunian Kampung Susun Bayam (KSB) yang kini sudah berdiri. Hanya saja, hingga kini belum bisa dihuni karena mereka tidak diberi kunci.