News

Firli Sebut KPK di Masa Lalu Jadi Alat Politik

Ketua KPK Firli Bahuri mengklaim komisi yang dipimpinnya bukanlah alat politik. KPK yang sekarang bekerja berdasarkan alat bukti dan tidak menerima pesanan untuk menjegal lawan politik kalangan tertentu.

Firli mengakui memasuki tahun politik laporan terkait perkara korupsi bakal meningkat, dan tidak dapat dipungkiri adanya kepentingan kalangan tertentu dari laporan tersebut. Namun dia menegaskan, KPK periode sekarang tidak seperti kepemimpinan terdahulu yang bekerja berdasarkan opini.

“Kami tidak ingin mengulangi (kinerja KPK) masa lalu. KPK enggak boleh kerja seperti itu, harus sesuai dengan kecukupan bukti. Kapan seseorang jadi tersangka, kalau enggak ada bukti enggak bisa, enggak boleh berangan-angan, ada laporan tiba-tiba jadi tersangka,” kata Firli dalam acara Executive Briefing Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Firli tidak mengungkapkan contoh kasus KPK yang dikategorikannya bekerja tanpa bukti. Dia hanya menegaskan KPK sekarang ini tidak menggantung status tersangka berlama-lama namun langsung memprosesnya hingga ke persidangan.

“KPK tidak mungkin cari kesalahan dan karena enggak suka, lalu dijadikan tersangka, bukan itu. KPK tidak akan mengulangi. Kalau ada bukti, enggak akan melepas seseorang,” tuturnya.

Dia juga menegaskan KPK tidak akan mencari-cari kesalahan seseorang apalagi menersangkakan karena faktor subjektif. “Kami tegaskan, kami bukan bekerja dari opini dan halusinasi. Korupsi bukan misteri, tapi suatu fakta, kebenaran dan bisa diuji di pengadilan,” kata dia. [WIN]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button