Market

Waskita Kepincut Jasa Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Getaci

PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki saham minoritas di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC). Melalui kepemilikan tersebut, perseroan membidik jasa konstruksi pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap alias Getaci.

Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa keikutsertaan BUMN konstruksi itu pada konsorsium JGC masih berfokus pada proyek-proyek infrastruktur dalam skala minoritas dan berperan aktif dalam proses konstruksinya sehingga target kontrak baru jasa konstruksi dapat tercapai pada 2022.

“Dengan berbekal dukungan dari Pemerintah serta kesuksesan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita pada tahun lalu, Perseroan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kinerja keuangan yang berkelanjutan. Caranya dengan fokus pada bisnis operasional di tahun 2022 dan mengutamakan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko dalam setiap proses pemilihan kontrak baru,” ujar Destiawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (6/2/2022).

Waskita bersama konsorsium memenangkan lelang pembangunan tol Getaci melalui pendirian BUJT PT JGC.

Mayoritas kepemilikan saham JGC oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Dayamulia Turangga. Menyusul kepemilikan oleh PT Gama Group, PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Sarana dan Perseroan. Pada konsorsium ini, Waskita memiliki saham minoritas sebanyak 12.191 lembar saham atau setara dengan 20 persen kepemilikan.

Harapan pendirian JGC ini dapat memberikan peluang bagi Waskita untuk mendapatkan porsi konstruksi dalam pembangunan jalan tol Getaci.

Konsorsium sebagai Transformasi Bisnis

Pendirian konsorsium itu juga sejalan dengan strategi transformasi bisnis Waskita. Saat ini, perseroan lebih fokus mengerjakan proyek-proyek dengan porsi kepemilikan minoritas dan berisiko rendah.

Sebelumnya JGC mengatakan bahwa pembangunan tahap pertama Getaci akan mulai pada akhir 2022.

Direktur Utama JGC Jo Mancelly mengatakan bahwa pembangunan jalan tol itu akan terlaksana dalam dua tahap.

Pembangunan tahap pertama, yaitu Seksi 1 dan Seksi 2, mulai dari junction Gedebage hingga Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 94,22 km. Pembangunan konstruksi untuk target tahap pertama ini mulai pada akhir 2022 dan rampung pada 2024.

Selanjutnya, untuk tahap kedua, yaitu Seksi 3 dan Seksi 4, mulai dari SS Tasikmalaya hingga SS Cilacap sepanjang 112,43 km. Ini termasuk main road sepanjang 1,3 km pada Seksi 1 yang terkoneksi dengan rencana Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button