Hangout

Waspada DBD, Kenali Gejala Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti yang Mirip Gejala COVID-19

Kepala Divisi Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Infeksi Tropik IDAI Mulya Rahma Karyanti, mengatakan bahwa gejala penyakit demam berdarah hampir mirip dengan gejala COVID-19.

Mulanya, anak yang terinfeksi virus dengue akan mengalami demam tinggi. Namun masa inkubasi terdeteksinya anak terkena DBD itu membutuhkan waktu 5 sampai 10 hari.

“Selama pandemi ini bisa saja infeksi virus dengue bersamaan dengan infeksi COVID-19, kalau demam mendadak akut setelah hari ketiga itu ia sedang memasuki fase kritis,” kata Karyanti saat temu media virtual, Jakarta, Kamis (26/01/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa yang paling mudah membedakan anak terkena DBD atau COVID-19 itu dilihat dari infeksi pernafasan. Pada orang yang mengalami gejala COVID-19 itu akan mengalami batuk pilek, namun pada gejala DBD lebih kepada saluran pencernaan.

“Jika DBD itu demam tinggi tapi dengan mual yang dominan ke gejala saluran cerna. Yang membedakan itu batuk pilek, lebih dominan ke gejala COVID-19,” jelasnya.

Selain itu, ia menyarankan untuk mengonfirmasi lebih lanjut ke fasilitas kesehatan dengan melakukak tindakan swab atau PCR jika mengalami gejala COVID-19 dan cek laboratirium untuk mengetahui terkena infeksi virus dengue.

“Namun, jika ketemu dua-duanya bisa jadi co-infeksi bersamaan, virus dengue dengan COVID-19 karena hasil keduanya  dari PCR dan antigen, kemudian dengue itu positif,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button