Hangout

Waspada Kasus Campak Meningkat, Ini Cara Mencegahnya

Kasus campak di Indonesia meningkat drastis. Berdasarkan data dari Kemenkes saat temu media virtual, Jakarta, Sabtu (21/1/2023), kasus campak pada tahun 2022 dikonfirmasi meningkat 32 kali lebih banyak dibanding tahun 2021.

Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan bercak kemerahan pada kulit di seluruh tubuh dan gejala flu.

Campak yang disebut juga rubeola disebabkan oleh virus. Umumnya gejala akan terlihat sekitar satu hingga dua minggu setelah terkena virus. Penyakit campak paling sering menjangkit anak-anak dan ini bisa berakibat fatal. Namun, campak bisa dicegah dengan beberapa cara.

Gejala Campak

Gejala awal infeksi campak biasanya batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Pada anak-anak, kemungkinan juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Kemudian bercak kemerahan di kulit akan muncul 3-5 hari setelah gejala awal muncul. 

Timbulnya bercak umumnya berawal dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian leher dan berakhir menyebar ke seluruh tubuh. 

 Selain bercak, campak juga bisa menimbulkan gejala berupa:

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya
  • Menyerupai gejala flu seperti batuk kering, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan
  • Lemas dan letih
  • Mata berair
  • Demam tinggi
  • Nyeri diseluruh tubuh
  • Kehilangan selera makan
  • Muntah-muntah atau diare
  • Bercak kecil berwarna putih ke abu-abuan di mulut dan tenggorokan. 

Penyebab Campak

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penularannya biasa terjadi melalui percikan liur dari orang yang terinfeksi saat bersin atau batuk. Siapapun yang terkena percikan liur ini dapat tertualar campak.

Virusnya sendiri juga bisa bertahan beberapa jam dan mudah menempel pada benda-benda. Orang yang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi oleh virus campak dapat terinfeksi virus ini.

Pencegahan Campak

Cara paling ampuh untuk mencegah campak adalah dengan melakukan vaksinasi. Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mencegah campak bisa dengan menerima vaksin MR (Measles dan Rubella). 

Vaksin ini diberikan sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sudah memiliki izin edar BPOM. Vaksin campak sudah masuk dalam program imunisasi wajib yang dianjurkan pemerintah Indonesia.

Vaksinasi ini diberikan pada anak secara terjadwal mulai dari usia anak 9 bulan, 18 bulan, dan 5-6 tahun.

Selain vaksinasi, Anda juga bisa mengurangi risiko tertular campak dengan melakukan beberapa cara di bawah ini:

1. Rutin cuci tangan

Terapkan pola hidup yang bersih dengan rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sehabis dari toilet, serta sebelum menyentuh wajah, mulut dan juga hidung. Gunakan sabun antiseptik yang lembut dan tidak mengandung bahan yang keras terhadap kulit, seperti pewangi.

2. Jangan berbagi Barang pribadi

Barang pribadi seperti alat makan, botol minum, dan handuk sebaiknya tidak dipinjamkan kepada orang lain agar terhindar penularan virus campak maupun penyakit lain. Pasalnya, barang-barang ini bisa menjadi media penularan virus.

3. Hindari Kontak Fisik

Sebisa mungkin batasi kontak fisik dengan orang yang sakit atau orang yang terduga menderita campak. Kalaupun harus kontak fisik, pastikan memakai masker, pakaian tertutup dan sarung tangan saat berinteraksi. Tak lupa setelahnya cuci pakaian Anda, tangan, dan mandi untuk mengurangi resiko tertular. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button