Ototekno

Website Kominfo Disusupi Situs Judi dan Bokep, PANDI: Subdomain Tak Terurus

Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Yudho Giri Sucahyo memberikan penjelasan soal website Kementerian Komunikasi dam Informatika (Kominfo) yang disusupi situs judi dan pornografi.

Menurut Yudho, masuknya situs judi dalam website pemerintah bukalanlah keinginan dari instansi pemerintah tersebut. Melainkan subdomain yang tidak diurus, sehingga mudah bagi hacker untuk masuk dalam website.

“Subdomain yang tadinya berupa aplikasi yang kemudian tidak dikembangkan atau tidak diurus lagi itu rentan terhadap penyusupan dari hacker lalu kemudian dia menempatkan konten apapun, salah satunya adalah judi online,” kata Yudo di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Rabu (24/1/2023).

Saat ini pemerintah tengah merapikan domain pemerintah yaitu go.id yang memang sudah tidak terpakai. Selain itu, Kominfo juga memberikan sosialisasi dan edukasi kepada instansi pemerintah.

Lanjut Yudho, ia mengaku jika kurangnya pengamanan dalam website pemerintah menjadi salah satu faktor mudah terkena serangan siber. Hingga kini pemerintah khususnya BSSN terus berupaya untuk membentuk Cyber Security Incident Response Team (CSIRT).

“Salah satunya itu, jadi kalau kita gaungkan secara nasional BSSN ini sekarang sedang berupaya untuk membentuk CSIRT dimasing-masing pemerintah kabupaten kota dan provinsi,” papar Yudho.

Yudho berharap dengan dibentuknya tim keamanan, maka akan memumpuni untuk mencegah serangan situs website tersebut. “Jadi harapannya kerjasama antara BSSN dan Kominfo untuk mengedukasi dapat menjaga keamanan internet dan bisa diatasi,” lanjutnya.

Sementara itu, wakil ketua PANDI Ismawan menambahkan, terkait serangan cyber pornografi dan judi yang menyerang website Kominfo, pihaknya sudah melakukan phising sesuai dengan standar internasional.

“Kami sudah melakukan phising sesuai dengan standar internasional mulai dari administrasi, akses kontrol sampai logical control seperti IP yang sudah masuk harus menggunakan VPN untuk mengakses ke sistem kami,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button