Meta, perusahaan induk WhatsApp, mengonfirmasi bahwa perusahaan mata-mata asal Israel, Paragon Solutions, terlibat dalam aksi peretasan yang menargetkan sekitar 90 akun pengguna di beberapa negara, termasuk di Eropa. Meta mengklaim telah mengambil langkah untuk melindungi pengguna yang terdampak dan mengirimkan surat resmi kepada Paragon untuk menghentikan aktivitas ilegal tersebut.
“Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan melanggar hukum mereka,” tegas juru bicara WhatsApp, dikutip dari AFP.
Menurut Meta, Paragon menggunakan dokumen berbahaya yang dikirimkan ke target sebagai alat serangan. Dokumen ini memungkinkan peretas mendapatkan akses penuh ke perangkat korban tanpa memerlukan interaksi lebih lanjut dari pengguna. Metode ini dinilai sulit terdeteksi dan hampir tidak mungkin dihindari jika file tersebut dibuka.
Paragon Solutions sendiri dikenal sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan alat pengawasan canggih untuk klien pemerintah di berbagai negara. “Kami menyediakan alat, tim, dan wawasan berbasis etika untuk mengganggu ancaman yang sulit diatasi,” tulis Paragon di situs resminya.
Ancaman Privasi dan Hak Asasi Manusia
Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi terkait perusahaan spyware asal Israel. Sebelumnya, NSO Group, pembuat perangkat lunak mata-mata Pegasus, menghadapi berbagai tuntutan hukum dan sanksi setelah terbukti digunakan untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan pejabat pemerintah di seluruh dunia.
Pada 2021, WhatsApp memenangkan gugatan di pengadilan AS melawan NSO Group terkait kampanye peretasan serupa. WhatsApp menegaskan akan terus melakukan tindakan hukum terhadap vendor spyware yang melanggar ketentuan layanan mereka.
“Sejarah menunjukkan bahwa teknologi pengawasan rahasia membawa godaan untuk digunakan terhadap masyarakat sipil dan jurnalis yang tidak mungkin ditolak. Itu benar 50 tahun yang lalu dan itu benar hari ini,” ujar John Scott-Railton, peneliti senior di Citizen Lab.
WhatsApp mengklaim telah berhasil memblokir metode eksploitasi yang digunakan Paragon dalam kampanye ini. Selain itu, Meta menyatakan komitmennya untuk melindungi privasi pengguna dan melawan praktik pengawasan ilegal di ranah hukum.
Meskipun Paragon Solutions belum memberikan respons resmi terkait tuduhan ini, kasus ini kembali mengingatkan dunia tentang ancaman serius terhadap keamanan digital dan pelanggaran hak asasi manusia di era teknologi canggih.