Erupsi di puncak Gunung Lewotobi. (Foto: Antara/HO-PVBMG)
Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah bisa segera mengevakuasi para wisatawan yang terjebak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasalnya, ada cukup banyak wisatawan yang mengeluhkan sulitnya akses keluar dari daerah terdampak, seperti Labuan Bajo, karena penerbangan dibatalkan.
“Pemerintah perlu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait membantu wisatawan yang hendak keluar dari wilayah terdampak. Siapkan kapal-kapal untuk mengangkut para wisatawan karena saat ini jalur laut yang masih memungkinkan,” kata Puan, Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Labuan Bajo sendiri turut terdampak karena sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sampai ke wilayah tersebut. Sebanyak 3.292 orang yang didominasi wisatawan dievakuasi dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, menggunakan transportasi laut.
Para wisatawan pun terjebak dikarenakan penutupan Bandara Komodo yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.
Puan meminta Pemerintah terus menyisir daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata untuk memastikan keselamatan wisatawan dan segera mengevakuasi bila mereka masih terjebak.
“Pemerintah harus memastikan turis asing maupun lokal bisa dievakuasi secepat mungkin dari lokasi wisata, khususnya dari Labuan Bajo. Pastikan mereka bisa kembali ke tempat asalnya dalam keadaan aman,” ujarnya.
Puan menyoroti jangkauan ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur semakin melebar dan menyebabkan pembatalan jadwal penerbangan.
Bukan hanya di Bandar Komodo Labuan Bajo saja, namun Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, NTB, hingga Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang telah membatalkan 90 penerbangan.
Dengan sektor pariwisata yang ikut terpuruk akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Puan meminta Pemerintah untuk menyiapkan solusi jangka panjang. Sebab, sektor pariwisata melibatkan banyak unsur.
“Saat kondisi mereda, pastikan rehabilitasi sektor pariwisata di NTT dan sekitarnya dapat segera dilakukan. Karena sektor pariwisata berperan besar untuk perekonomian masyarakat kita, termasuk UMKM di dalamnya,” ucapnya.
Puan menyebut perhatian pada sektor wisata sangat dibutuhkan karena wilayah NTT dan sekitarnya banyak memiliki destinasi wisata. Selain itu, tidak sedikit pula warga setempat yang menggantungkan nasib dari sektor pariwisata.
“Sehingga pentingnya dilakukan upaya perbaikan dengan secepat mungkin agar kerugian ekonomi masyarakat tidak semakin besar,” tuturnya.
“Keamanan warga harus menjadi prioritas, tapi perbaikan infrastruktur perekonomian masyarakat juga tidak kalah penting karena ini menyangkut roda perekonomian rakyat,” ungkap Puan.