Seorang warga negara asing (WNA) bernama Farrel Paul asal negara Irlandia terjatuh di lereng puncak Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat melakukan pendakian. Lokasi jatuhnya WNA tersebut tidak jauh dari penemuan jasad pendaki asal Jakarta beberapa waktu lalu.
“Korban terjatuh diduga akibat tergelincir mengingat lokasi tersebut berpasir,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman di Mataram, Rabu (9/10/2024).
Dia mengatakan lokasi korban terjatuh tidak jauh dengan lokasi jatuhnya pendaki asal Jakarta, sehingga petugas bersama Tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi jasad korban Kaifat Rafi Mubarraq, langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi kepada korban, Rabu (9/10/2024) pagi hari.
“Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi pendaki WNA itu,” katanya.
Setelah dilakukan evakuasi, korban dibawa ke Shelter Emergency untuk mendapatkan penanganan tim medis. Sedangkan kendala yang dihadapi di sekitar lokasi yaitu minim sinyal sehingga menyulitkan untuk berkomunikasi.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis terhadap korban, yang bersangkutan hanya mengalami luka ringan di bagian bahu,” katanya.
Dia mengatakan saat ini yang bersangkutan masih berada di Shelter Emergency Pelawangan bersama Tim SAR Gabungan.
Saat melakukan pendakian korban hanya seorang diri dan penyebab terjatuhnya korban diduga akibat tergelincir mengingat lokasi tersebut berpasir
“Kondisi korban secara umum saat ini dalam keadaan sehat,” katanya.
Pendaki Asal Jakarta Tewas di Gunung Rinjani
Sebelumnya, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Kaifat Rafi Mubarok (16), pendaki asal Jakarta yang dilaporkan hilang setelah terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan korban ditemukan pada Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 10.30 Wita dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
“Jasad korban berhasil dideteksi oleh drone thermal di kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian,” katanya, Selasa (8/10/2024).
Setelah ditemukan jasad Kaifat, fokus utama saat ini adalah melakukan evakuasi. Menurutnya proses evakuasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat medan yang sangat terjal dan kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Tentunya harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan aman,” katanya.
Sebagai informasi, pencarian terhadap Kaifat yang dilaporkan hilang sejak 29 September 2024 telah diperpanjang tiga hari setelah upaya pencarian selama seminggu tidak membuahkan hasil.