Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong peran aktif Yayasan BUMN dalam mengurangi jumlah stunting di Indonesia. Ini penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Ujung-ujungnya untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Erick mengatakan, Yayasan BUMN melalui program transformatif bernama ‘ruang tumbuh’ yang dirancang sebagai solusi komprehensif dalam mengatasi isu kesehatan ibu dan anak, terutama masalah stunting.
“Saya yakin bahwa penanganan stunting dapat dilakukan secara efektif dengan mengoptimalkan peran posyandu dan sistem pendukung lainnya. Dengan pendekatan holistik, posyandu dapat berfungsi sebagai pusat tumbuh kembang anak, orang tua, serta para kader posyandu,” kata Erick di Jakarta, dikutip Kamis (29/8/2024).
Pada 2020, sebanyak 149 juta anak di dunia mengalami stunting, dan 6,3 juta di antaranya adalah anak-anak Indonesia. Dampak stunting ini dipikul anak-anak seumur hidup.
“Untuk melahirkan generasi yang lebih baik dan mencapai Indonesia Emas 2045, masalah stunting ini perlu mendapatkan perhatian khusus,” paparnya.
Dia menantang tim Yayasan BUMN untuk segera menjadikan program ‘Ruang Tumbuh’ sebagai program unggulan (quick win) dengan mengajak ahli gizi, parenting, tumbuh kembang anak, tata ruang, serta fasilitator pelatihan dan monitoring gizi untuk berkolaborasi dalam merumuskan program yang tepat dan dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.
Program pilot ruang tumbuh di Jakarta yaitu Kelapa Gading dan Gandaria Selatan, merupakan desain dan arahan Erick Thohir. Banyak pihak yang terlibat dalam kolaborasi ini, termasuk Parentalk, Sahabat Gizi, Jak Sehat, Edukazi, Pulpa 1000 Days Funds, serta didukung Temasek Foundation, Mind.id, dan Arummi.
“Yayasan BUMN berkomitmen untuk ikut mengoptimalkan fungsi dan peran posyandu sebagai pusat tumbuh kembang anak,” pungkas Erick.