Wujudkan Swasembada Pangan, Mendes Ingin Tiap Desa Sumbang Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

Kamis, 7 November 2024 – 15:03 WIB

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam rapat bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024). (Foto: Inilah.com/ Diana Rizky)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto saat rapat bersama Komisi V DPR memaparkan akan bekerja sama dengan 10 kementerian/lembaga (K/L), salah satunya dengan Kementerian Pertanian.

Ia menyebut kerja sama ini diperlukan, terutama untuk mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan.

“Swasembada pangan tentu kita ingin sektornya adalah mentan, jadi kemarin alhamdulillah kami bersama Mentan Andi Amran Sulaiman dan disaksikan Pak Menko Pangan Zulkifli Hasan, kami sudah menandatangani kesepakatan, kami juga kerja sama dengan Panglima TNI dan Polri, akan melombakan potensi pertaniannya,” tutur Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024).

Advertisement

Selain mewujudkan swasembada pangan, dirinya juga bekerja sama dengan Mentan terkait dengan program makan siang bergizi gratis.

“Kenapa dengan Mentan? Kami ingin setiap desa itu kalau bisa menyumbang bahan baku makan siang bergizi. Kami tidak mau desa sebagai penonton bahkan hanya sebagai subjek saja, kita ingin menjadi objek makan siang bergizi itu. Mungkin setiap desa ada kontribusinya terhadap bahan baku makan siang bergizi,” tuturnya.

Sementara itu, dengan anggaran dana desa yang sejak tahun 2015-2024 telah digelontorkan senilai Rp610 triliun, ia mengakui anggaran ini begitu besar tetapi selama ini dana untuk ketahanan pangan habis tanpa jejak.

“Dan nanti tahun 2025 untuk ketahanan pangan minimal 20 persen sekitar Rp16 triliun bukan juga hal yang kecil, kami kalau selama ini yang saya lihat itu begini, uang untuk ketahanan pangan itu sepertinya habis tidak berjejak,” ungkap Yandri.

“Nah kami ingin memaksimalkan BUMDes, misalnya dana yang Rp200 juta dari dana desa itu dikelola oleh profesional. Misalnya desa perikanan nila, jadi dana desa Rp200 juta itu bergulir, ikannya dijual dapat duit lagi, kalau selama ini enggak. Dana desa itu hilang mungkin tidak ada jejaknya untuk ketahanan pangan,” sambungnya politikus PAN ini.

Oleh karena itu, Yandri kembali menekankan pentingnya kolaborasi antara dirinya dengan Mentan, Menko Pangan, Kapolri, dan Panglima TNI guna memaksimalkan ketahanan pangan ini dalam rangka swasembada pangan.

“Jadi kita menggelontorkan dana desa itu bukan untuk dihabisi, tapi untuk dimaksimalkan,” terang Yandri.

Topik

BERITA TERKAIT