Timnas Indonesia kembali mencatat hasil positif di babak kualifikasi Piala Dunia AFC 2026 setelah menahan imbang Australia 0-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam. Hasil ini menarik perhatian dua analis sepak bola asal Amerika Serikat, Edward Reynoso dan Soltero, yang mengulas pertandingan tersebut melalui kanal YouTube mereka, “The Give and Go”.
Dalam analisis mereka, Reynoso dan Soltero memuji performa pertahanan Indonesia yang disebut telah menunjukkan peningkatan signifikan dibanding beberapa bulan lalu, ketika tim Garuda kalah telak 0-4 dari Australia di Piala Asia 2023 di Qatar.
Keduanya menyoroti pertahanan solid Indonesia yang dipimpin oleh Jay Idzes, Rizky Ridho dan Maarten Paes, serta performa gemilang kiper utama FC Dallas tersebut. yang melakukan beberapa penyelamatan krusial.
“Pertahanan Indonesia benar-benar mengesankan. Mereka mampu menahan serangan demi serangan Australia dan membuat lawan frustrasi,” kata Soltero dalam ulasannya. Reynoso menambahkan, “Maarten Paes menyelamatkan dua hingga tiga peluang yang sangat berbahaya, yang seharusnya menjadi gol.”
Meski berhasil menjaga gawang tetap aman, Reynoso dan Soltero menyoroti minimnya ancaman dari lini depan Indonesia.
Dalam pertandingan ini, Indonesia tampak kesulitan menembus pertahanan Australia yang dikawal ketat oleh Harry Souttar, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Australia oleh Soltero.
“Serangan balik cepat yang kita lihat melawan Arab Saudi tidak ada di pertandingan ini. Indonesia tampaknya kesulitan menciptakan peluang melawan pertahanan kokoh Australia,” ujar Reynoso.
“Saya sedikit kecewa karena mereka tidak cukup klinis dalam serangan,” tambahnya.
Namun, kedua YouTuber sepakat bahwa hasil imbang ini merupakan capaian besar bagi Indonesia. Reynoso mengingatkan penonton bahwa hanya beberapa bulan lalu, Australia mengalahkan Indonesia dengan skor 4-0.
“Sekarang, dengan hasil imbang tanpa gol, ini adalah langkah maju yang sangat signifikan,” jelasnya.
Meskipun lini serang Indonesia terlihat kurang tajam dalam laga ini, keduanya yakin bahwa pertahanan yang semakin solid bisa menjadi pondasi penting bagi Indonesia di laga-laga kualifikasi berikutnya.
Reynoso juga menekankan pentingnya kesabaran dalam strategi menyerang, terutama saat menghadapi tim-tim dengan pertahanan fisik seperti Australia.
“Yang saya harapkan dari Indonesia adalah mereka belajar menyesuaikan permainan dengan lawan. Melawan tim yang lebih kuat, Indonesia harus lebih sabar dalam penguasaan bola,” tambah Soltero, yang bahkan mempelajari kata “kesabaran” dalam bahasa Indonesia untuk menekankan pesannya.
Dengan dua hasil imbang melawan tim kuat seperti Arab Saudi dan Australia, Indonesia menunjukkan bahwa mereka bukan lagi tim yang mudah dikalahkan di level Asia. Reynoso dan Soltero sepakat bahwa Indonesia akan menjadi tim yang patut diperhitungkan di pertandingan-pertandingan selanjutnya.