Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani memastikan tidak ada maksud tertentu dari pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyinggung soal tahiyat dalam salat. Bahkan PAN memastikan Zulhas tidak berniat melakukan provokasi terhadap umat.
“Kami dari PAN, kami itu partai yang pelopori, mungkin orang tahunya partai joget ya, tapi sebenarnya message nya politik riang gembira, politik damai, politik membahagiakan,” ujar Zita di Kantor Bawaslu Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).
“Rasanya tidak mungkin kalau PAN itu melakukan provokasi apalagi adu agama,” sambung dia.
Lebih lanjut, Zita menilai ada oknum-oknum tertentu yang sengaja ingin memperkeruh suasana politik lewat pernyataan Zulhas tersebut.
“Saya rasa apa yang dimainkan oknum-oknum ini, oknum-oknum yang sebenarnya bermain semenjak Pilkada DKI, lalu di Pemilu 2019, yaitu isu agama, mencoba memainkan isu yang sama, pecah belah agama di 2024 dan saya rasa isu seperti itu sudah enggak laku di republik yang kita cintai ini,” tutur Zita.
Sementara itu, Zita menegaskan justru yang dilakukan Zulhas itu merupakan ajakan untuk tidak mempraktikan politik agama. Sehingga Zulhas melakukan ajakan itu dengan cara santai.
Sebab ajakan-ajakan ini juga sudah pernah disampaikan oleh para tokoh agama lainnya seperti Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat bahkan Anies Baswedan untuk menghindari perpecahan.
“Itu adalah ajakan untuk tidak mempraktikan politik agama. Jadi dibuat guyon, lucu, sehingga masyarakat paham oh bahwa yang namanya AMIN ya boleh lagi salat, lagi doa, enggak ada hubungannya sama pilpres atau pemilu,” tutup Zita.