Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengaku, pernah mengusulkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusung Ketua DPP PAN Zita Anjani dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di kontestasi Pilgub Jakarta.
“Kaesang kan anak muda, saya malah sudah pernah ngusulkan dulu setahun lalu, ‘Pak (Jokowi) gimana pak kalau Jakarta anak muda saja?’ gitu kan, ‘Kaesang’, setahun lalu kalau tak salah,” kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (3/6/2024).
Zulhas menuturkan jika keinginannya untuk memasangkan Kaesang dengan Zita bukan tanpa alasan. Ia menyebut keduanya merupakan sosok yang mampu merepresentasikan anak muda. “Waktu itu memang karena masih lama itu kan, yang muda-muda pak, Kaesang sama Zita misalnya’, saya bilang begitu waktu itu,” ucapnya.
Namun, usulan tersebut langsung ditolak oleh Jokowi selaku ayahnya. Ia menyebut Kaesang masih disibukkan dengan karir barunya sebagai Ketua Umum PSI.”Pak Jokowi bilang ‘Enggak bisa pak Zul’,” ujar Zulhas menirukan Jokowi.
Diketahui, nama Kaesang muncul setelah Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad melalui Instagram pribadinya, mengunggah poster Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono dan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep bakal maju di kontestasi Pilgub DKI Jakarta. Dasco pun menyematkan dua foto politikus muda tersebut dan tercantum tulisan “For Jakarta 2024”.
Budi Djiwandono dan Kaesang Pangarep bukan orang sembarangan. Keduanya merupakan representasi dari dua tokoh politik Indonesia saat ini, Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Budi merupakan anak dari pasangan Sudrajad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Bianti adalah kakak sulung Prabowo Subianto, sehingga Budisatrio merupakan keponakan Prabowo. Sementara Kaesang Pangarep merupakan putra bungsu Presiden Jokowi.