Market

Zulhas dan Produsen Sepakat Guyur 450 Ribu Ton Suplai Minyak Goreng

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menemukan penurunan tren realisasi domestic market obligation (DMO) dalam tiga bulan terakhir. Mendag pun buru-buru merespons dengan mengadakan rapat evaluasi kebijakan pendistribusian minyak goreng.

Menurut Mendag, turunnya tren realiasi DMO berakibat pada penurunan penyaluran minyak goreng, terutama kemasan MinyaKita.

“Total DMO minyak goreng yang terdistribusi sebanyak 2,24 juta ton yang terdiri dari minyak goreng curah dan kemasan pada periode 1 Juni 2022 hingga 29 Januari 2023,” kata Zulhas, sapaan akrabnya, saat rapat evaluasi Kemendag bersama produsen minyak goreng di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Mendag mengungkapkan tren penurunan tersebut. Ini terlihat dari realisasi DMO pada November sebesar 100,94 persen dan turun pada Desember 2022 sebesar 86,31 persen.

Zulhas dan Produsen Sepakat Guyur 450 Ribu Ton Suplai Minyak Goreng - inilah.com
(Foto: kemendag.go.id)

“Pada Januari 2023 turun lagi menjadi 71,81 persen (hingga tanggal 29 Januari 2023) dari target pemenuhan bulanan 300 ribu ton,” ungkap Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.

Dia menegaskan, dampak penurunan DMO mengakibatkan terjadinya penurunan pasokan minyak goreng di masyarakat. “Sehingga, harga minyak goreng rakyat mengalami kenaikan,” ucapnya.

Pada rapat tersebut, para pelaku usaha sepakat untuk menambah suplai minyak goreng dalam negeri sebesar hingga 450 ribu ton (150 persen dari kebutuhan nasional 300 ribu ton) untuk pemenuhan kebutuhan menjelang puasa dan Lebaran 2023.

Sebelumnya, Zulhas telah mengambil langkah agar stok minyak goreng di dalam negeri bertambah dengan menaikkan DMO untuk minyak sawit mentah alias CPO.

Hal itu merupakan respons dari langkanya minyak goreng merek Minyakita di pasaran menjelang bulan puasa. “Nah tentu saya sudah mengambil langkah-langkah agar stoknya ditambah lagi. Pasokan bahan baku untuk dalam negeri kami tambahkan,” ujarnya di Jakarta Timur, Minggu (29/1/2023).

Zulhas telah meminta kepada perusahaan CPO agar pasokan bahan baku minyak goreng untuk dalam negeri ditambah. Sehingga perbandingan pasokan untuk dalam negeri dan ekspor menjadi 1:6 dari yang semula 1:9. “Kalau dulu ngasih dalam negeri 1, ekspornya 9. Kalau sekarang enggak. Suplai dalam negeri 1, ekspornya hanya 6,” imbuh Zulhas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button