News

Zulhas Jamu 40 Syaikh Al-Azhar yang Akan Ajarkan Islam Tengah di Indonesia

Sebanyak 40 pengajar dari Universitas Al-Azhar Mesir mulai Selasa (08/02) akan mengabdikan diri untuk mengajar sesuai nilai-nilai Islam Wasathiyah atau Islam tengah di pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam selama dua tahun di Indonesia.

Islam Wasathiyah mengandung makna nilai-nilai Islam yang dibangun atas dasar pola pikir yang lurus dan pertengahan, tidak berlebihan dalam hal tertentu.

Pesan utamanya adalah para pengajar Al-Azhar bisa mengajak untuk menjaga, mempertahankan, dan menyebarkan ‘Manhaj Al-Azhar Al-Syarif”, yaitu manhaj wasathiyah (moderasi beragama) sebagai pilar untuk mengokohkan bangsa Indonesia.

Program ini merupakan bagian kerjasama Indonesia dan Mesir, dalam hal ini penerimaan pengajar tersebut difasilitasi oleh Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan yang disambut Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay, Ustadz Adi Hidayat, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto  dan perwakilan dari kedutaan besar Mesir.

“Sesuai pesan mewakili dari pak Zulkifli Hasan, Kami berharap kerjasama ini dapat terus terjalin dan kita dapat menjadi tuan rumah yang baik,” ungkap Eddy kepada Inilah.com di Kompleks perumahan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (08/02).

Nantinya selama dua tahun para pengajar ini akan mengabdikan diri untuk mengajar bahasa arab, Qiraat dan Fiqih menyebar pada berbagai kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan beberapa kota lainnya.

Whatsapp Image 2022 02 08 At 4.00.57 Pm - inilah.com
Ustadz Adi Hidayat Foto Inilah.com

Pada kesempatan yang sama Ustadz Adi Hidayat mengatakan kedatangan para duta pengajar ini menjadi nilai kebaikan bagi Indonesia untuk membawa risalah islam moderat yang akan diajarkan di tempat strategis seperti kampus dan pesantren.

“Semoga para duta ini membawa manfaat serta membawa risalah terbaik dan memperkuat hubungan Mesir dan Indonesia secara umum,” ucap Ustadz kondang jebolan Kulliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli, Libya tersebut.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay. Ia menyampaikan hubungan Indonesia dan Mesir telah menjalin persahabatan sejak 50 tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kerjasama yang telah terjalin dan salah satunya adalah pengiriman tenaga pengajar ke wilayah Indonesia.

“Selain kita sudah punya hubungan sejarah yang kuat dengan Mesir, saya berharap mereka betah dan bisa memberikan ilmu pengetahuan khususnya dalam pengajaran bahasa arab untuk yang bertutur kata bukan Arab,” kata Saleh.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button