News

Zulhas: Sistem Pemilu Tertutup Ibarat Beli Kucing dalam Karung

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku telah mengubur dalam-dalam niat untuk mendukung perubahan sistem pemilu menjadi tertutup.

Selain membuat demokrasi terkesan mundur, sosok yang akrab siapa Zulhas ini juga mencermati sistem pemilu tertutup membuka peluang partai menyalahgunakan wewenang dalam menentukan wakil rakyat yang bakal duduk di Senayan.

“Kalau milih gambar saja kan rakyat enggak tahu. Nanti partai yang menentukan segala-galanya. Kalau partai yang menentukan, ingat kekuasaan cenderung korup, apalagi kekuasaannya itu absolut. Kalau kekuasaannya absolut, maka lebih absolut lagi korupnya. Tambah jauh,” kata Zulhas dalam tayangan Youtube podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier, Rabu (11/1/2023).

Sistem tertutup ini diibaratkan Zulhas seperti membeli kucing dalam karung, terlalu melenceng dari jalan demokrasi Indonesia.

Zulhas memang tak menampik, sistem demokrasi yang tengah dijalankan saat ini belum sempurna, namun cara ini merupakan pilihan terbaik tanpa perlu mundur ke sistem yang lampau.

“Demokrasi ini mestinya semakin hari semakin baik. Kamarin ada keinginan demokrasi kita mau ditarik mundur, sampe hari ini aja kita merasakan belum sebaik yang kita harapkan,” ujar Zulhas.

“Walaupun kita ini demokrasinya belum sempurna. Tapi menurut saya ya ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Saya dari mana orang kampung jadi pimpinan DPR,” tambah dia.

Penolakan serupa juga sudah digaungkan Zulhas dalam pertemuan bersama delapan Ketua Umum partai politik (Ketum parpol) di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).  “Kami menolak keras ada wacana balik mundur jadi (sistem Pemilu) tertutup,” kata Zulhas.

Menurutnya, delapan Fraksi partai di DPR RI telah resmi menolak penerapan sistem proporsional tertutup atau coblos partai pada Pemilu 2024. Kemudian, kesepakatan dituangkan dalam hasil pertemuan yang digelar pada Minggu (8/1/2023).  “Alhamdulillah 8 fraksi telah setuju,” ujarnya.

Untuk itu, Menteri Perdagangan ini meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama dengan sejumlah penyelenggara Pemilu lainnya fokus pada persiapan sesuai dengan tahapan dan jadwal Pemilu 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button