PDIP Solo Protes Desain Surat Suara Simulasi Pilpres 2024 Cuma Dua Paslon

DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo menyoroti desain surat suara untuk simulasi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasalnya surat suara tidak mirip dengan aslinya.

Liason Officer (LO) PDIP Kota Solo YF Sukasno mengatakan, pihaknya menemukan keanehan pada sampel atau contoh surat suara simulasi yang digunakan oleh KPU. Hal ini diketahui saat pihaknya meminta contoh surat suara tersebut untuk kepentingan sosialisasi.

“Dari partai politik (parpol) kan boleh (meminta contoh surat suara untuk simulasi). Lalu kami minta sampelnya, semua, baik untuk Pilpres, DPRD tingkat kota, provinsi, DPR RI hingga DPD. Namun waktu saya buka, kok yang surat suara Pilpres hanya ada dua kolom,” katanya seperti dikutip Inilahjateng, Kamis (4/1/2024).

Sukasno menyebut keanehan ini terlihat dengan gambar pada surat suara simulasi tersebut. Sebab dalam sampel surat suara simulasi itu hanya terdapat dua kolom pasangan capres-cawapres. Padahal faktanya ada tiga pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2024.

Selain itu nomornya pun bukan nomor urut pasangan calon, tapi dicantumkan nomor 56 dan 57.

“Padahal sudah jelas tertulis kalau ini surat suara simulasi. Harusnya desain bisa dibuat mendekati yang asli, dibuat juga tiga kolom paslon. Tidak apa-apa jika tidak ada gambarnya, tapi tidak seperti ini. Kalau seperti ini membingungkan,” bebernya.

Dia mengungkapkan, desain surat suara untuk simulasi itu pun menuai pertanyaan saat ia melakukan sosialisasi langsung ke beberapa pemilih. Dalam sosialisasi itu, Sukasno sengaja mengambil sampel pemilih dari kalangan lanjut usia (lansia) dan muda.

Menurutnya, para pemilih itu, baik yang lansia maupun muda, juga mempertanyakan mengapa kolom capres-cawapres hanya dua padahal capres-cawapres ada tiga pasangan. Hal itu cukup membingungkan untuk mereka.

“Harusnya ada tiga kolom. Enggak perlu juga gambar partai-partainya diganti dengan buah-buahan seperti ini. Sekarang ini kan eranya sudah terbuka, tidak perlu diganti-ganti seperti ini,” terangnya.

Terkait contoh surat suara untuk simulasi ini, Sukasno menyatakan sudah melakukan komunikasi pada KPU Kota Solo. Dalam hal ini, KPU Solo memberikan alasan bahwa desain surat suara itu mengikuti desain dari KPU pusat.

Terkait temuan itu, Sukasno juga telah menyampaikan kepada Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Ia berharap permasalahan itu menjadi perhatian serius bagi KPU.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Solo Bambang Christanto mengatakan bahwa desain surat suara untuk simulasi ini formatnya langsung diturunkan oleh KPU RI. KPU Kota Solo hanya mengunduh desainnya dari link yang disediakan oleh KPU RI.

“Jadi kita hanya melaksanakan apa yang sudah menjadi arahan dari pusat, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Kita hanya menjalankan instruksi sesuai dengan edaran dari KPU RI,” tandasnya.

Sumber: Inilah.com