Ototekno

Parade Mobil Klasik di Pendaftaran Pilpres 2024, Dari Land Rover ’67 hingga Cadillac ’64

Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024 hari ini, Kamis (19/10), memperlihatkan sesuatu yang tak kalah menarik dari politik itu sendiri: mobil klasik. Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memilih menggunakan Land Rover tahun 1967, sedangkan konvoi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sempat dihiasi oleh kehadiran Cadillac 64S produksi tahun 1964.

Land Rover yang menjadi pilihan Anies-Cak Imin adalah seri 2 dengan bentuk bodi pikap tipe Long. Mobil ini diperkirakan milik kolektor mengingat kelangkaannya di Indonesia. Penampilannya kinclong, termasuk lampu dan grill, menunjukkan restorasi yang apik.

post-cover
Pasangan Calon Koalisi Perubahan Bacapres Anies Baswedan dan Bacawapres Cak Imin (AMIN) menaiki Mobil JIP Hard Top saat konvoi bersama Partai pendukung dan simpatisan menuju Kantor Pemilihan Umum (KPU RI) di Kawasan Taman Suropati, Jakarta, Kamis (19/10/2023). (Foto: Inilah.com/Didik Setiawan).

Di sisi lain, Cadillac yang sempat tampil di konvoi Ganjar-Mahfud punya mesin bensin berkapasitas 5.980 cc. Meski tidak digunakan oleh kandidat, mobil ini menarik perhatian dengan aksesori kromnya yang mengilap dan bendera Merah Putih di kap mesinnya. Mobil ini dipastikan milik perusahaan kontraktor Muara Kenalu Perima Megah berdasarkan data pelat nomor dari Samsat Provinsi DKI.

Land Rover digunakan oleh Anies dan Cak Imin, yang diusung oleh Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan PKB. Sementara Ganjar dan Mahfud diusung oleh Partai PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Tak hanya soal model, namun juga kondisi pajak dari dua mobil ini menarik untuk diamati. Berdasarkan informasi dari Samsat DKI, Cadillac dengan pelat nomor B 2847 STQ memiliki pajak yang masih berlaku hingga Maret 2024. Sebaliknya, Land Rover dengan pelat nomor B 8165 HH memiliki jatuh tempo pajak pada Agustus 2022.

Cadillac ini juga menarik karena mirip dengan limosin yang pernah digunakan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Model tersebut biasa disebut sebagai Fleetwood Series 75. Ini memberi sentuhan sejarah dan kebanggaan nasional pada pendaftaran ini.

Pemilihan mobil klasik oleh kedua pasangan calon ini mungkin lebih dari sekadar pilihan estetika. Ini bisa jadi refleksi dari keinginan untuk menunjukkan integritas, tradisi, dan kualitas — sesuatu yang seringkali dikaitkan dengan mobil-mobil klasik. Bagaimanapun, mobil ini berhasil mencuri perhatian publik dan media, menambah semarak pesta demokrasi Indonesia.

Memasuki era kampanye, bisa jadi pemilihan kendaraan ini akan memberi pesan simbolis yang membantu menentukan arah opini publik. Hanya waktu yang akan memberitahu apakah keputusan ini efektif atau tidak.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button