Market

Kembangkan Narasi Resesi Ekonomi, Partai Buruh ‘Jewer’ Sri Mulyani

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengkritik Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dinilai pernah menghembuskan narasi resesi global pada 2023 bakal menyeret perekonomian Indonesia.

“Kalau memang punya kekhawatiran akan resesi ekonomi, jangan sampaikan ke publik dong. Ini bagaimana pola komunikasinya. Rakyat sudah susah karena mahalnya harga barang, jangan malah ditambah masalahnya. Ingat, rakyat bayar gaji serta fasilitas para menteri itu, termasuk untuk mengantisipasi resesi ekonomi. Bukan malah jadi provokator, menakut-nakuti rakyat,” kecam Said dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (17/10/2022).

Selanjutnya Said menyampaikan, kaum buruh terpaksa harus mengurangi belanja lauk-pauk, biaya transportasi bahkan jajan anak. Beda nasib dengan pejabat negara yang tetap bisa menggunakan mobil dinas mewah, serta keuangannya tidak terpengaruh kenaikan harga barang dampak kenaikan harga BBM pada 3 September 2022.

“Jadi menteri kurang enak apa? Gajinya enggak dikurangi, naik mobil dinas mewah. Dapat fasilitas rumah dinas, listriknya dibayar negara. Ke Amerika pun dibiayai negara. Coba buruh bagaimana nasibnya. Listrik naik, transportasi naik, harga BBM naik. Terpaksalah jajan anak dan anggaran belanja lauk-pauk berkurang,” paparnya.

Akibat narasi resesi ekonomi yang dikembangkan pejabat negara, lanjut Said, berdampak kepada kalangan pengusaha. Digunakan sebagai alasan untuk menggencet kaum buruh. Isu PHK massal karena resesi membuat posisi buruh semakin terjepit. “Partai Buruh serta KSPI menolak keras PHK besar-besaran dengan alasan apapun, termasuk resesi ekonomi. Kami siap turun ke jalan besar-besaran untuk memperjuangkan itu,” tuturnya.

Saat ini, said mengaku, perekonomian masih jauh dari resesi ekonomi. Karena, pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal (I dan II), masih positif. “Setahu saya, resesi dialami suatu negara kalau ekonominya tumbuh negatif dalam dua kuartal. Sedangkan Indonesia, positif terus. Tahun depan, diprediksi masih positif,” tegasnya.

Said memuji opimisme Presiden Jokowi bahwa perekonomian Indonesia punya modal kuat untuk bebas dari resesi ekonomi global. Indonesia punya modal besar untuk lepas dari jeratan krisis energi atau krisis pangan. “Buruh sepakat dengan Pak Jokowi. Bahwa Indonesia punya kekayaan alam yang cukup, sehingga tak perlu risau dengan potensi krisis pangan atau energi. Asal Pak Jokowi disokong menteri-menteri yang inovatif dan brilian,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button