Market

Cak Imin Anggap Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen dari Mahfud Semu dan Keropos

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan gagasannya saat debat calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (Foto: antara)

Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD soal target pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7 persen dikhawatirkan hanya menjadi pertumbuhan semu dan keropos.

Hal ini disampaikan, Cak Imin saat menanggapi pertanyaan Mahfud MD terkait visi misi dirinya, yang hanya menargetkan pertumbuhan perekonomian di angka di atas 5 persen saja.

Cak Imin menilai, pasangan AMIN bisa saja menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen. Namun, pihaknya lebih memilih menciptkan pertumbuhan yang berkaulitas dan inklusif.

Advertisement

“Setiap pertumbuhan itu memiliki apa yang disebut sebagai dampak langsung dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dalam satu percepatan pemerataan pembangunan,” kata Cak Imin dalam Debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat malam (22/12/2023).

Cak Imin menyebut target 5,5 – 6 persen itu dengan kalkulasi agar tidak terlampau realitsitis dan tidak menambah utang luar negeri.

Selain itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebutkan target perkembangan ekonomi yang mencapai 7 persen, bisa saja hanya omong kosong.

“Kenyataannya saat APBN kita jalan sampai hari ini 5 persen yang diterapkan pemerintah, juga masih banyak kontraksi dalam arti utang luar negeri masih jadi andalan utama,” ujar Cak Imin.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah mengungkapkan posisi utang pemerintah mencapai Rp8.041,01 triliun per 30 November 2023 atau setara dengan 38,11% terhadap PDB. Posisi utang tersebut meningkat dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar Rp7.950,52 triliun atau mencapai 37,67% terhadap PDB.

Namun Kemenkeu menyatakan, rasio utang pemerintah terhadap PDB hingga 30 November tersebut masih di bawah batas aman 60% sesuai dengan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.

Bahkan rencananya, Kemenkeu akan menarik utang baru senilai Rp 600  triliun pada tahun depan. Hal itu sejalan dengan target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang dirancang sebesar 2,9%, naik dibandingkan target defisit 2023 sebesar 2,27%. 

Topik

BERITA TERKAIT

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button