Kementerian Kesehatan semakin menggalakan program tenaga cadangan kesehatan. Perlu diketahui, tenaga cadangan kesehatan merupakan sumber daya manusia baik tim ataupun perorangan, baik nakes maupun non-nakes yang disiapkan pada masa pra krisis kesehatan.
Kemudian akan dimobilisasi pada situasi darurat krisis kesehatan (alam, non alam, sosial) dalam rangka memperkuat kapasitas dan program kesehatan di wilayah terdampak.
Krisis kesehatan adalah sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, korban luka/sakit, pengungsian, dan atau adanya potensi bahaya yang berdampak pada kesehatan masyarakat yang membutuhkan respon cepat di luar kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan yang tidak memadai.
Tenaga cadangan kesehatan ini terdiri atas masyarakat yang ingin menjadi sukarelawan medis yang kemudian nantinya akan ditempatkan ataupun disalurkan sesuai dengan wilayah-wilayah yang membutuhkan bantuan tenaga cadangan kesehatan.
“Tenaga cadangan kesehatan akan dimobilisasi sesuai dengan keahlian yang masing-masing miliki dan kebutuhan wilayah yang diperlukan,” kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Dr. Sumarjaya, S.Sos., S.K.M., M.M., Mfp, Cfa, dalam temu media virtual, Jakarta, Rabu (21/06/23).
Dia menjabarkan mengenai penyaluran tenaga cadangan kesehatan tersebut, apabila terjadi banjir maka tenaga ini yang digunakan. Kemudian, apabila terjadi bencana yang lebih berbahaya, maka tenaga cadangan kesehatan yang digunakan adalah mereka yang memiliki keahlian lebih mahir lagi.
Kementerian kesehatan selalu membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin ikut serta dalam program tenaga cadangan kesehatan.
“Pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjadi relawan tenaga cadangan kesehatan dapat mengakses web resmi Kemenkes. Di tampilan awal web Kemenkes masyarakat dapat langsung menemukan pilihan menu untuk tenaga cadangan kesehatan,” ucap Sumarjaya.
Berdasarkan data yang diberikan oleh Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes dan data dari Satu Sehat, hingga saat ini tenaga cadangan kesehatan yang telah terdaftar untuk medis paling banyak di dominasi oleh tenaga keperawatan dan kebidanan, sedangkan untuk tenaga non-medis mayoritas merupakan mereka yang menguasai medical first aid.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)