News

PDIP Akui Pantau Sejumlah Tokoh NU untuk Jadi Cawapres Ganjar

PDI Perjuangan (PDIP) sedang mempertimbangkan sejumlah tokoh Nadlatul Ulama (NU) untuk menjadi kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Namun seluruh keputusannya ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan partainya memiliki hubungan baik dengan NU. Bahkan dalam beberapa kesempatan seperti kontestasi pilpres, PDIP selalu menggandeng tokoh NU.

“Pada saat ibu Mega menjadi wapres bersama presidennya Abdurrahman Wahid tokoh NU. Saat ibu Mega jadi presiden, wapresnya Pak Hamzah Haz juga dari NU,” ujarnya di Kawasan Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).

Menurutnya, hubungan baik PDIP dengan NU hingga saat ini masih terjalin dengan baik. Bahkan PDIP sering meminang tokoh NU untuk maju di pilpres.

Basarah mencontohkan pada Pilpres 2019 lalu, PDIP yang mengusung Jokowi sebagai capres menggandeng Ma’ruf Amin sebagai tokoh NU menjadi cawapresnnya. Meski begitu, PDIP menegaskan tidak akan menyeret organisasi NU untuk masuk dalam politik praktis.

“Jadi memang NU adalah sumber kawah candradimuka calon-calon pemimpin bangsa. Namun sekali lagi Ibu Mega sangat menghormati eksistensi NU sebagai organisasi kemasyarakatan, maka tidak akan membawa-bawa NU dalam politik praktis,” ungkapnya.

Basarah mengakui saat ini PDIP sedang mempertimbangkan opsi untuk meminang lagi tokoh NU untuk menjadi cawapres Ganjar di 2024. Namun PDIP belum mau menyampaikan kriteria-kriteria tokoh NU yang sedang diincarnya.

“Ya sosok yang diincar tentu kalau dalam bahasa Ibu Mega sedang dipikirkan secara kontemplatif, dari nama-nama yang ada baik yang beredar di publik maupun yang tidak beredar di publik,” terangnya.

Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP ini meminta kepada publik untuk bersabar menunggu keputusan Megawati soal cawapres pendamping Ganjar. Sebab saat ini Megawati masih terus mengkaji beberapa tokoh potensial yang ada saat ini.

“Kewenangan itu ada pada Ibu Mega tentu bersama Ketum parpol peserta kerja sama politik lainnya, akan berdiskusi dengan Pak Jokowi dalam kapasitas sebagai kader PDI Perjuangan. Saya kira otoritas itu ada pada Ibu mega, kita tunggu bulan, hari, jam, atau tanggal baiknya,” tutup Basarah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button