News

PDIP Bela Jokowi Terkait Pertemuan 6 Ketum Parpol di Istana

Politikus PDIP Masinton Pasaribu menjelaskan pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan enam ketua umum partai politik (ketum parpol) di Istana Kepresidenan, Selasa (2/5/2023) malam, guna membangun komunikasi dengan seluruh elemen, agar menghindari perpecahan jelang Pemilu 2024.

“Menurut saya itu bagian dari komunikasi yang saling menguatkan dan bagaimana kesinambungan pemerintahan ke depan. Menurut saya seluruh elemen tokoh bangsa bisa berkumpul menyamakan satu persepsi dan komitmen menghadapi dinamika dalam pemilu 2024 nanti,” terang Masinton di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Komunikasi seperti ini, tambah dia, perlu dilakukan untuk meminimalisir potensi akan gangguan jelang menyambut pesta demokrasi 2024. “Sehingga perdebatan apapun nanti dari berbagai kandidat calon itu, tidak membelah masyarakat kita, seperti pengalaman kita dalam pilkada 2017 lalu di Jakarta, dan Pemilu 2019,” jelasnya.

Terkait lokasi pertemuan antara Jokowi dengan keenam parpol yang bagi sebagian orang dianggap tak etis, karena berkaitan dengan parpol, menurut Masinton justru hal seperti ini sudah berlangsung sejak dahulu.

“Itu dari zaman era dulu sudah ada (pertemuan seperti itu) di Istana. Pak SBY juga melakukan hal yang sama, menurut saya persoalan tempat tidak ada yang masalah, kecuali kalau istana berubah jadi kantor parpol ‘A’ nah itu yang jadi masalah. Tapi kalau kumpul dengan tokoh-tokoh partai disitu dalam momen-momen tertentu menurut saya tidak ada yang masalah, semua presiden melakukan hal itu kok,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan para ketua umum (ketum) partai politik di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) malam. Sejumlah pimpinan parpol diketahui hadir di lingkungan Istana yaitu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ketika dikonfirmasi soal isi pertemuan tersebut berkaitan dengan pembentukan koalisi mendukung Ganjar Pranowo, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapinya dengan guyonan. “Ya ini kan sudah besar. Mau lebih besar lagi ke mana?” jawab Menko Perekonomian ini kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) malam.

Airlangga lalu mengatakan urusan sosok calon wakil presiden (cawapres), tak dibahas spesifik. Dia kembali menekankan pertemuan enam ketum partai dengan Jokowi membahas soal perekonomian.

“Ini masih dalam pembahasan, tadi kita tidak membahas spesifik mengenai itu, tapi lebih-lebih kepada tantangan-tantangan perekonomian ke depan yang juga sering disampaikan oleh Bapak Presiden,” ucapnya.

Dia menyebut keenam ketum parpol memiliki hal sama soal tantangan ekonomi ke depan. Airlangga menambahkan, dalam pertemuan tersebut dibahas juga soal pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kita mempunyai pemahaman yang sama, enam partai yang malam ini bertemu Bapak Presiden. Kita bicara isi pembangunan, jadi kalau masalah itu (cawapres) ya masing-masing partai lah. Bahkan Pak Imin mendukung, masalah stunting pun kita bahas. Tentu dibahas mengenai tantangan-tantangan, capaian-capaian pembangunan dan tantangan-tantangan ke depan. Nah itu yang dibahas dalam pertemuan,” tandas dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button