PDIP Sebut Hasil Survei Bisa Dibeli, Gerindra: Tidak Usah Dijadikan Polemik

PDIP Sebut Hasil Survei Bisa Dibeli, Gerindra: Tidak Usah Dijadikan Polemik

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad merespons pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang mengaku tidak terlalu percaya dengan hasil lembaga survei. Dasco menegaskan, hasil survei pada dasarnya akan selalu fluktuatif.

“Bisa naik, bisa turun, tergantung dengan keadaan saat ini. Dan tentunya kawan-kawan parpol dan kawan-kawan pasangan calon (presiden-wakil presiden) itu mempunyai juga survei internal sendiri,” kata Dasco kepada inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam (23/11/2023).

Dengan begitu, menurut Dasco, hasil survei dari lembaga-lembaga survei eksternal tidak perlu diperdebatkan. “Saya pikir hasil survei itu tidak usah dijadikan polemik,” ujarnya.

Ia kemudian menyinggung ketika Pilpres 2019 Prabowo juga mengalami hasil survei eksternal yang naik-turun. Namun, pihaknya menjadikan survei di internalnya sebagai pegangan.

“Jadi kami pada waktu itu tidak mau mengomentari survei-survei yang ada, terhadap lembaga-lembaga survei yang ada. Ini kan juga mereka punya tanggung jawab moral karena lembaga survei terakreditasi di KPU,” ujarnya.

“Nah oleh karena itu, kami juga tidak mau berkomentar banyak, kami juga parameternya salah satunya adalah survei internal yang kami lakukan,” tambah Dasco.

Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku tidak terlalu percaya dengan hasil survei. Menurutnya, lembaga-lembaga survei yang banyak merilis hasil elektabilitas pasangan capres dan cawapres dapat diintervensi, bahkan dibeli.

“Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai alat pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu,” kata Hasto usai menghadiri Rapat Konsolidasi PDIP, Denpasar, Bali, Rabu (22/11/2023).

Ia pun menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat capres-cawapres. Dia bilang jika putusan lembaga tinggi saja bisa diintervensi, apalagi hasil survei. Hasto menegaskan, tentu jauh lebih mudah untuk mengintervensi lembaga survei. “Caranya mudah, di lokasi mana sampel akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras,” tutur dia.

Tak hanya menyebut lembaga survei bisa dibeli, Hasto juga menyinggung nama pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Seakan ia secara tidak langsung menuding bahwa pasangan tersebut sudah membayar sejumlah lembaga survei untuk mendapatkan hasil survei yang sesuai dengan keinginannya. “Itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujarnya.

Sumber: Inilah.com