Raja Abdullah II dari Yordania berpartisipasi langsung dalam misi pengiriman bantuan kemanusiaan untuk rumah sakit lapangan di Jalur Gaza, Palestina, dengan metode airdrop pesawat udara, menurut laporan media pemerintah.
Pengumuman itu menggarisbawahi dukungan Yordania dengan memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza di tengah perang yang terus berkecamuk, dengan Raja Abdullah II berulang kali menyerukan agar Israel mencabut pembatasan terhadap arus bantuan.
Tayangan televisi resmi negara menunjukkan rekaman Raja Abdullah II mengenakan pakaian militer dan alat pelindung diri di sebuah pesawat angkut angkatan udara Yordania, saat pesawat tersebut menjatuhkan peti-peti berisi pasokan ke rumah sakit lapangan di Gaza, yang dikelola oleh militer kerajaan, melansir The National News, Senin (12/2/2024).
Rekaman tersebut tidak memberikan tanggal pelaksanaan misi pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut, tetapi mengatakan Raja ambil bagian dalam operasi tersebut. Menurut media pemerintah, operasi penerjunan udara terakhir dilakukan pada tanggal 5 dan 6 Februari, yang dilakukan bersama dengan angkatan udara Belanda.
Mengutip Reuters, Senin, selain dengan Belanda, Yordania juga melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara bersama angkatan udara Prancis. Total, Yordania telah 11 kali melakukan pengiriman bantuan melalui udara.
Bantuan tersebut diterbangkan dengan parasut ke Rumah Sakit Lapangan 77 di utara Gaza, menggunakan palet yang dilengkapi dengan alat pemandu GPS yang dapat mengarahkan paket ke lokasi pendaratan.
Selain di lokasi tersebut, Yordania juga mengoperasikan Rumah Sakit Lapangan 2 di selatan, dan sebelumnya telah memasoknya melalui udara.
Diketahui, setiap pesawat yang beroperasi di wilayah udara Jalur Gaza, harus mendapatkan izin dari Israel.
Sebelumnya, Putri Salma, putri kedua Raja Abdullah II yang juga seorang pilot angkatan udara, berpartisipasi dalam pengiriman bantuan melalui udara pada Desember lalu.
Leave a Reply
Lihat Komentar