News

Minta Maaf ke Relawan, Ganjar Tak Akan Bagi-bagi Jabatan seperti Jokowi


Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengakui betapa besarnya usaha dan kerja keras relawan dalam kontestasi Pilpres 2024. Akan tetapi ia meminta maaf tidak akan mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang balas budi dengan bagi-bagi jabatan kepada para relawan ketika terpilih kelak.

Mungkin anda suka

“Maka, saya berharap betul keikhlasan bapak-ibu bagi kami untuk mengambil keputusan hitam dan putih. Mohon maaf, Anda mungkin sudah bekerja luar biasa. Suara Anda banyak tapi Anda mungkin tidak akan masuk di kabinet,” ujar Ganjar di Jakata, dikutip Jumat (29/12/2023).

Di sisi lain, Ganjar senang atas dukungan dari eksponen, alumni, dan aktivis GMNI terhadap dirinya dan Mahfud. “Tentu hari ini kami senang karena kawan-kawan dari GMNI, alumni GMNI berkumpul dan mereka bersama relawan memberikan dukungan kepada saya, terima kasih. Mereka siap bergerak bersama rakyat dengan apa yang saya ceritakan tadi,” ujarnya.

“Bapak, Ibu, saya sampaikan ini karena hari ini saya coba merasakan. Ya Allah, apakah ini panggilan sejarah buat saya? Jika Kau jawab ini, ya mudahkan, berikan petunjuk-Mu. Jika tidak, berikanlah yang terbaik dan insyaAllah pertemuan adalah pertemuan yang terbaik,” tutur Ganjar menambahkan.

Pernyataan Ganjar itu seolah ingin menyentil kebijakan Jokowi yang memberikan beberapa kursi menteri dan komisaris bagi relawan. Salah satunya, adalah Ketua Umum ProJo, Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat sebagai Menkominfo.

Sebelumnya, pada November 2022, Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat politik balas budi atau bagi-bagi kursi ini terjadi dalam tubuh perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Setidaknya, sebanyak 46 orang pendukung politik Jokowi baik dari TIm Kampanye Nasional (TKN), relawan, maupun organisasi tertentu menjadi komisaris anak perusahaan BUMN. “Jumlahnya ketika kita lihat sekurang-kurangnya ada 46 orang pendukung politik Pak Jokowi,” ujar peneliti ICW, Kurnia Ramadhana Kurnia, kala itu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button