Market

Siap Impor Lagi, Bapanas Gagal Atasi Kelangkaan Beras?


Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan siap impor beras asal Thailand sebanyak dua juta ton jika produksi dalam negeri kurang apabila diizinkan presiden.

Mungkin anda suka

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan rencana impor beras dari Thailand ini, adalah untuk menanggulangi harga bahan pokok tersebut yang tinggi bahkan lebih tinggi lagi.

“Ini bisa jadi (langkah) antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan Presiden dan Menteri. Tahun lalu 2,8 juta ton, tahun ini rencananya dua juta ton, tetapi kalau misalnya produksi dalam negeri cukup berarti impor itu tidak jadi,” kata Sarwo dalam keterangan di Bandung, Minggu (18/2/2024).

Terkait dengan harga beras yang tinggi di pasaran dalam beberapa waktu terakhir sendiri, Sarwo mengatakan bahwa Bapanas menilai hal tersebut diakibatkan oleh tingginya ongkos produksi, hingga dampak El Nino 2023, yang membuat waktu tanam mundur.

“Pertama, memang ongkos produksinya naik, di pupuknya naik, kemarin dampak dari El Nino kekeringan, kemudian air juga kurang, panennya itu berkurang, sehingga hasilnya berkurang, otomatis harga naik,” kata Sarwo lagi.

Sarwo juga menegaskan, kenaikan harga beras ini tidak ada kaitanya dengan waktu yang menjelang Ramadhan, tetapi memang dampak waktu tanam mundur dan El Nino.

“Enggak, karena memang waktu tanam kita mundur, sehingga waktu panen kita juga mundur. Itu sebagai konsekuensi itu dari adanya El Nino,” ucapnya.

Saat disinggung terkait adanya dugaan potensi penimbunan beras karena harga sedang tinggi, Bapanas menjelaskan tidak ada penimbunan dan diharapkan dalam waktu dekat harga beras bisa normal lagi.

“Sampai saat ini belum. Jadi masih berjalan normal, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa normal lagi,” katanya menambahkan.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan impor beras Indonesia pada Januari 2024 mencapai 443,91 ribu ton. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan peningkatan tersebut terlihat secara tahunan.

“Impor beras Januari 2024 senilai 279,2 juta dolar AS. Impor beras pada Januari 2023 tercatat 118,7 juta dolar AS,” kata Amalia dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024) lalu.

Untuk volumenya impornya  mencapai 443 ribu ton dengan nilai USD279,2 juta atau naik sekitar 82 persen dibanding Januari 2023 (year-on-year/yoy) yang hanya 243,66 ribu ton. Kemudian nilainya meningkat sekitar 135 persen (yoy).

Dia menjelaskan, impor paling banyak didatangkan dari Thailand, yakni 237 ribu ton dengan nilai USD153 juta. Kemudian ada pasokan beras dari Pakistan 129 ribu ton yang nilainya USD79,3 juta, serta dari Myanmar 41,6 ribu ton dengan nilai USD23,98 juta.

Sementara volume impor beras gabungan dari negara-negara lainnya hanya sekitar 35,4 ribu ton dengan nilai USD22,92 juta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button