TKN Nilai Sikap Emosional Prabowo Tak Berbahaya, Justru Aslinya Luwes

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi santai soal sikap Capres Prabowo Subianto yang dinilai emosional saat debat capres. Sebab Prabowo adalah sosok apa adanya dan selalu menjadi diri sendiri.

“Yang menarik adalah justru tidak dibuat-buat, paling apa adanya, orang paling apa adanya, pasti tidak bahaya,” ujar Budiman saat ditemui awak media di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, seseorang selalu menunjukkan sikap apa adanya adalah sosok tidak berbahaya. Justru hal itu menunjukkan jika Prabowo adalah orang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia saat ini.

“Kita tahu banyak sekali orang-orang yang tiruan ialah orang-orang yang tidak bisa ditebak hatinya di balik senyum. Pak Prabowo apa adanya, justru itu yang tidak bahaya buat rakyat Indonesia dan beliau tentu saja sudah banyak berubah,” imbuhnya.

Budiman mengatakan jika Prabowo adalah sosok yang memiliki pribadi luwes dan bisa merangkul banyak orang.  Sehingga, dia mengimbau masyarakat tidak menilai seseorang dari gesture tubuhnya saja.

“Tapi pesan inti yang disampaikan (saat debat) apa sih, kesatuan, merangkul, merujukkan,” tegas Budiman.

Sebelumnya, Budiman mengaku sempat menyarankan Prabowo untuk bersikap sedikit ‘nakal’ saat debat capres pada Selasa (12/12/2023) malam.

Hal ini dikarenakan, Prabowo kerap diserang oleh pasangan capres lain. Salah satunya mengenai isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di mana Prabowo disebut-sebut menculik aktivis pada tahun 1998.

“Kita tahu, kita kerubungin Pak Prabowo, ‘Pak, ada serangan tadi gini, gimana kalau coba bapak nakal juga, nakal dikit gitu ya’,” kata Budiman kepada wartawan, dikutip Rabu (13/12/2023).

Namun saat itu, kata Budiman, Prabowo langsung menolak ketika mendengar saran tersebut. Budiman mengatakan Prabowo ingin debat capres itu menjadi forum demokrasi politik.

“Apa kata Pak Prabowo? ‘Enggak, enggak mau saya. Saya enggak mau. Saya harus menghargai forum demokrasi politik ini’,” imbuhnya.

Sumber: Inilah.com