News

Anies dan Ganjar Dipuji soal Reformasi Hukum-Kebebasan Sipil, Imparsial: Jangan Sekadar Janji


Organisasi nonpemerintah Imparsial buka suara atas visi yang dikemukakan calon presiden (capres) dalam debat perdana di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023). Menurut Peneliti Imparsial Al Araf, apresiasi patut diberikan kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

“Terkait reformasi hukum, saya apresiasi pandangan Pak Anies yang menyatakan  Indonesia harus menggeser pola pendekatan negara kekuasaan menjadi negara hukum,” kata Peneliti Imparsial Al Araf dalam diskusi bertajuk ‘Tanggapan terhadap Debat Perdana Visi dan Misi Capres dan Cawapres 2024’ di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).

Dia menilai, aspek-aspek yang dilontarkan Anies sejalan dengan kondisi terkini di Tanah Air. Salah satunya, Al Araf mencontohkan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai syarat batas usia minimal capres-cawapres yang dianggap membuka jalan bagi putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai cawapres.

“Putusan MK Nomor 90 menjadi bingkai, gambaran secara telanjang bahwa kekuasaan melakukan intervensi terhadap hukum,” lanjutnya.

Belum lagi, ujar Al Araf, politisasi turut terjadi di ruang-ruang yudisial sehingga Indonesia akhirnya menjadi negara kekuasaan, bukan negara hukum. Bahkan ia menilai, jika ada hukum yang menghambat kekuasaan, tentu akan diubah atau diganti hukum tersebut.

Kemudian terkait isu kebebasan sipil, baik Anies dan Ganjar menyinggung kasus ancaman terhadap Ketua BEM UI, Melki Sadek karena menyuarakan pendapatnya.

Anies dan Ganjar dinilai Al Araf begitu tegas menyampaikan, bahkan tidak boleh ada kasus intimidasi terhadap mahasiswa dalam menyampaikan kebebasan berpendapat dan berpikir.

“Dalam negara demokrasi hal yang paling penting harus terus hidup adalah agar demokrasi terawat, yakni memastikan kebebasan berpendapat dan  berekspresi itu tetap ada,” ujarnya.

“Jadi dalam poin itu saya menganggap poin plus buat Pak Anies dan Pak Ganjar dalam konteks kebebasan sipil sangat clear untuk komitmen dan pandangannya,” ucap dia.

Ia berharap, hal itu bukan janji politik semata, melainkan jika di antara Anies dan Ganjar menang Pilpres 2024, mereka dapat mewujudkannya.

“Kalau di antara mereka ada yang menang nanti, pekerjaan pertama mereka adalah memastikan dan berpidato di depan publik, ‘ketika saya jadi presiden tidak akan ada intimidasi terhadap mahasiswa dan masyarakat dan menjamin kebebasan’,” kata Al Araf menegaskan.
    
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button