News

1,1 Juta Disabilitas Masuk DPT Pemilu, KPU Ungkap Kendala saat Proses Coklit

Ketua Divisi Data dan Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Betty Epsilon Idroos buka-bukaan soal tantangan saat melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap pemilih disabilitas jelang Pemilu 2024. Betty mengatakan, masih banyak keluarga yang enggan mengakui ada anggota keluarganya merupakan penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus.

“Saat kita tanya anggota keluarganya ‘ada disabilitas atau enggak?’ mereka cenderung, enggak semua ya, tidak declare ada anggota keluarganya dengan kondisi disabilitas tertentu,” ujar Betty di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Ia mengakui, tak ada aturan secara spesifik yang mengharuskan masyarakat menyampaikan tentang penyandang disabilitas. Sebab, data menyangkut disabilitas itu juga terkategori data yang disembunyikan.

“Padahal data itu kan kami butuhkan, kami perlukan. Kalau mereka mau menyampaikan Alhamdulillah, sehingga kita bisa memudahkan mereka untuk kita layani di hari H pemungutan suara,” jelas dia.

Diketahui, KPU RI menetapkan lebih dari 204 juta atau tepatnya 204.807.222, masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2024. Dari jumlah ini, sebanyak 1,1 juta atau tepatnya 1.101.178 merupakan penyandang disabilitas.

Lebih lanjut, Betty memastikan sudah memberikan pendidikan dan wawasan kepada petugas di tempat pemungutan suara (TPS) soal pemilih disabilitas. Oleh karena itu, para pemilih disabilitas tidak perlu khawatir saat mendatangi TPS ntuk menggunakan hak pilihnya di hari pemungutan suara nanti.

“Ada bimtek KPPS itu biasanya. Nanti, orang tuna rungu atau tuna wicara pendengarannya kan kurang baik, nanti di TPS kan dipanggil, dia pasti enggak kedengaran. Kalau kita tau kondisi itu sejak awal, maka ditepuk pundaknya. “Giliran kamu.” Jadi itu bentuk bagaimana cara kita melayani mereka nanti di hari H pemungutan suara,” ujar Betty menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button