Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh memiliki jalur sepanjang 142 kilometer dari Jakarta hingga Bandung.
Sepanjang perjalanan, kereta cepat ini akan melewati 13 jalur terowongan yang berada di wilayah pantau Kantor SAB Bandung.
Demi meningkatkan keamanan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2024, Kantor SAR Bandung menyiagakan 80 personel organik dan lebih dari 100 potensi SAR di sekitar terowongan.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bencana alam ataupun kecelakaan kereta api yang mungkin bisa terjadi selama melewati terowongan-terowongan itu.
Deretan Terowongan Kereta Api Terpanjang di Indonesia
Terowongan adalah jalan tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung agar bisa digunakan untuk lalu lintas kendaraan, seperti jalur mobil dan kereta api.
Pembangunan terowongan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi kereta api.
Maka dari itu, tidak heran jika Indonesia terutama Pulau Jawa memiliki banyak terowongan yang dibuat sebagai jalur utama transportasi kendaraan penumpang maupun logistik.
Berikut beberapa terowongan kereta api terpanjang di Indonesia.
1. Terowongan Wilhelmina (1.127 meter)
Terowongan Wilhelmina atau biasa disebut Terowongan Sumber adalah terowongan sisa peninggalan Zaman Belanda yang terletak di bawah Desa Pamotan dan Desa Bagolo di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Terowongan ini dibangun pada 1913-1916 dengan panjang 1.127 meter.
Selain dinobatkan sebagai terowongan terpanjang di Indonesia, Terowongan Wilhelmina juga disebut sebagai terowongan terpanjang dan terindah berkat pemandangan pegunungan dan pantai yang terlihat jelas.
Terowongan ini sudah tidak aktif. Namun PT KAI sempat ingin mengaktifkannya kembali setelah jalur kereta api Cibatu-Cikajang direaktivasi.
Hingga saat ini, masih belum ada informasi lanjutan terkait reaktivasi jalur tersebut.
2. Terowongan Sasaksaat (949 meter)
Terowongan Sasaksaat adalah terowongan aktif terpanjang di Indonesia sepanjang 949 meter.
Terowongan ini pertama kali dibangun pada 1902 oleh pemborong Eropa dengan menggunakan teknik teknologi dari Belgia.
Pada awal pengoperasiannya, terowongan yang berada di koridor Purwakarta-Padalarang ini digunakan sebagai sarana penumpang dan pengangkutan komoditas hasil pertanian.
Sekarang, terowongan ini berada di bawah Daerah Operasi II Bandung yang dilewati oleh kereta api jarak jauh untuk penumpang dan jalur pengangkutan barang.
3. Terowongan Eka Bakti Karya (850 meter)
Selanjutnya ada Terowongan Eka Bakti Karya (EBK) yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia di tahun 1969 bersamaan dengan pembangunan Bendungan Ir. Sutami.
Terowongan dengan panjang 850 meter ini juga sering disebut sebagai Terowongan Karangkates karena melintasi Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
4. Terowongan Sawahlunto (827 meter)
Berikutnya adalah Terowongan Sawahlunto yang memiliki panjang mencapai 827 meter.
Berdasarkan informasi dari Heritage KAI, jalur ini dibuat sebagai sarana angkut batu bara di Ombilin Sawahlunto.
Jalur ini baru diresmikan pada 1 Januari 1894 bersamaan dengan peresmian Stasiun Sawahlunto.
Tapi di akhir tahun 2000-an, jalur ini mulai dinonaktifkan karena produksi batubara di Sawahlunto semakin berkurang.
Sebagai bentuk pelestarian, pemerintah Kota Sawahlunto memanfaatkan Stasiun Sawahlunto sebagai museum.
5. Terowongan Mrawan (690 meter)
Terowongan terpanjang di Indonesia yang terakhir adalah Terowongan Mrawan yang membelah Gunung Gumitir di antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru.
Pembangunan terowongan ini dimulai pada kurun waktu 1901-1902 yang dilakukan oleh perusahaan kereta api bernama Staatssporwegen (SS).
Sampai sekarang terowongan ini masih aktif dan dilalui oleh sejumlah kereta api jarak jauh seperti Mutiara Timur Siang, Mutiara Timur Malam dan kereta wisata atau Lori Wisata Kalibaru-Mrawan.
.
.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)