Kereta Api merupakan salah satu transportasi masal di Indonesia, dengan melayani sejmulah rute antar kota. Sebut saja kereta api commuterline yang melayani rute Jabodetabek serta lintas Yogyakarta-Solo yang baru dibuka 1 Juni 2023 lalu.
Maka dari itu, tak heran setiap harinya stasiun kereta api dipadati oleh sejumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi ini. Bahkan, karena banyak yang menggunakan transportasi ini, ada deretan stasiun tersibuk di Indonesia.
Memiliki banyak penumpang dan rute yang padat setiap harinya, membuat beberapa stasiun di Indonesia sangat sibuk. Dan berikut deretan stasiun tersibuk di Indonesia:
1. Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan
Berada di tengah kota Jakarta, stasiun Manggarai menjadi salah satu stasiun tersibuk di Indonesia. Setiap harinya stasiun ini melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dengan jadwal yang sangat padat.
Bahkan, tercatat sebanyak 125.000-160.000 penumpang KRL Jabodetabek transit di stasiun ini setiap harinya. Dikutip dari laman Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo mengakui jika stasiun Manggarai menjadi stasiun tersibuk di Indonesia.
“Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia, yang setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Bekasi dengan jadwal dan penumpang yang sangat padat,” ujar Presiden Jokowi.
Stasiun tersibuk di Indonesia ini dibangun mulai pada 1914 yang dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Pada saat itu juga dibangun balai yasa dan rumah-rumah dinas pegawai kereta api.
Setelahnya pada 1 Mei 1918 stasiun ini diresmikan. Menariknya, stasiun ini adalah stasiun awal keberangkatan pemindahan ibukota sementara ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946. Segala persiapan rahasia untuk perjalanan Presiden dan Wakil Presiden pun dilaksanakan di stasiun ini.
Sang Panglima Besar Jenderal Soedirman pun pernah singgah di Stasiun Manggarai dalam rangka menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta. Kedatangan Sang Panglima dan rombongan di Stasiun Manggarai pada 1 November 1946 disambut sorak sorai rakyat Indonesia.
2. Stasiun Kejaksan, Cirebon
Seperti namanya, Stasiun Kejaksan terletak di Kecamatan Kejaksan Cirebon. Stasiun ini dikatakan tersibuk karena hampir semua kereta melalui stasiun ini, kecuali kereta relasi Bandung-Kroya.
Bahkan, sebelumnya semua kereta ekonomi, bisnis hingga eksekutif diwajibkan berhenti terlebih dahulu di stasiun ini. Akan tetapi karena jadwal kereta semakin padat dan perluasan stasiun Cirebon Prujakan selesai, Stasiun Kejaksan Cirebon hanya untuk perhentian kereta bisnis dan eksekutif.
Diresmikan pada 3 Juno 1912 silam, Stasiun ini didesain oleh Arsitek Belanda bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Peresmian stasiun ini bersamaan dengan dibukannya lintas milik SS Cikampek-Cirebon sejauh 137 kilometer.
Saat ini Stasiun Cirebon Kejaksan menjadi stasiun besar yang ramai dikunjungi penumpang untuk ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, atau Surabaya. Tercatat pada momen Lebaran 2023 ini, sebanyak 2.645 orang penumpang yang menggunakan kereta dari Jakarta yang melintas atau berhenti di Cirebon.
Stasiun yang berada di ketinggian +4 mdpl ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.20100622.02.000798 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor PM.58/PW.007/MKP/2010.
3. Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur
Stasiun Jatinegara (JNG) merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Jatinegara dan Matraman tepatnya di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur.
Terletak pada ketinggian +16 meter, stasiun ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta yang berjarak 11,5 km dari Stasiun Jakarta Kota.
Menjadi salah satu stasiun tersibuk di Indonesia, Stasiun Jatinegara merupakan bertemunya tiga jalur yang setiap harinya dilewati ratusan kereta api jalur Pasar Senen, Manggarai, dan Bekasi.
Adapun rute KRL yang berangkat dari Stasiun Jatinegara akan membawa penumpang pada rute Lingkar Cikarang yang akan melewati stasiun transit seperti Stasiun Manggarai. Dan KRL yang berangkat dari Stasiun Jatinegara memiliki rute atau tujuan akhir Stasiun Manggarai dan Stasiun Cikarang atau Bekasi.
Pada awalnya Jatinegara bernama Meester Cornelis yang berasal dari panggilan murid-murid kepada seorang guru yang mengajar, mendirikan sekolah, dan berkhotbah di kawasan tersebut, yakni Cornelis Senin.
Nama itu kemudian diubah menjadi Jatinegara pada masa pendudukan Jepang karena Jepang tidak ingin ada istilah Belanda. Jatinegara berarti Negara Sejati sebutan dari Pangeran Jayakarta yang terlebih dahulu mendeirikan perkampungan Jatinegara.
4. Stasiun Gambir
Tak hanya menjadi stasiun tersibuk di Indonesia, namun Stasiun Gambir masuk dalam list stasiun terbesar di Indonesia. Stasiun ini terdiri dari tiga lantai yang melayani hampir seluruh KA kelas bisnis eksekutif, hingga KRL dengan tujuan utamanya yakni Pulau Jawa.
Tiga lantai itu terdiri dari lantai pertama untuk loket penjualan tiket, lantai kedia sebagai ruang tunggu penumpang yang dilengkapi oleh toilet, dan lantai ketiga adalah peron.
Stasiun Gambir baru dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian jalur pada 6 Juni 1992 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Persemiannya ditandai oleh pengoperasian Kereta Api Listrik (KRL).
5. Stasiun Yogyakarta
Stasiun Tugu di Yogyakarta sudah berumur ratusan tahun karena bangunan ini didirkan sejak zaman penjajahan kolonial Belanda. Saat ini, Stasiun Tugu menjadi stasiun besar dengan enam jalur kereta kereta kelas bisnis dan eksekutif untuk berbagai kota tujuan di Pulau Jawa.
Di stasiun Tuga, ada beberapa rute yang dilewatinya yakni Yogyakarta-Solo, Yogyakarta-Semarang, Yogyakarta-Malang, Jakarta-Yogyakarta, Semarang-Yogyakarta, Malang-Yogyakarta, Bandung-Yogyakarta, dan Surabaya -Yogyakarta.
Tercatat sebanyak 12 ribu penumpang di stasiun Tugu Yogyakarta saat lebaran tahun 2023 ini. Stasiun Tugu terletak di sisi Barat Jalan Poros Keraton-Tugu Pal Putih atau berada di sebelah barat Stasiun Lempuyangan dan merupakan stasiun utama di Yogyakarta.
6. Stasiun Surabaya Gubeng, Jawa Timur
Menjadi stasiun tersibuk di Indonesia, Stasiun Surabaya Gubeng juga adalah stasiun terbesar di Indonesia. Stasiun ini memiliki dua sisi dengan fungsional berbeda, yakni pada sisi Barat merupakan tempat keberangkatan atau kedatangan kelas ekonomi dan ekspres.
Dan sisi Timur merupakan tempat keberangkatan kereta api kelas bisnis dan eksekutif. Selain itu, stasiun ini juga menyediakan bengkel kereta api.
Stasiun Gubeng ini mengalami beberapa kali renovasi yang dilakukan pada 1905 pertama kali saat Surabaya dinyatakan sebagai Kotamadya. Kemudian stasiun ini mengalami renovasi di bagian peron dan 23 tahun setelahnya tepatnya 1928 renovasi dilakukan di bagian atap bangunan lobby utama.
Renovasi dilanjutkan pada tahun 1990 dengan menambahkan bangunan baru di sisi timur rel dengan arsitektur yang lebih modern dan lebih luas.
Stasiun Gubeng melayani berbagai rute komuter lokal, dengan rute tujuan antara lain menuju Sidoarjo, Blitar, dan Malang. Untuk menunjang segala aktivitasnya pelayanan yang super sibuk itu, Stasiun Gubeng dilengkapi dengan 6 jalur rel kereta api dan 7 peron. Tercatat pada Idul Fitri tahun 2023 ini ada 11 ribu penumpang yang menggunakan stasiun Gubeng untuk ke berbagai kota.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News
Beri Komentar (menggunakan Facebook)