Hangout

7 Cara Menjaga Diri dari Pelecehan Seksual yang Marak Terjadi

Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia menuai permasalahan yang menyedot banyak perhatian masyarakat. Pasalnya, dalam ajang tersebut adanya perlakuan pelecehan yang dialami oleh sejumlah finalis.

Sejumlah finalis tersebut mengaku diminta untuk melepas seluruh busananya di ruang terbuka. Saat itu, oknum event organizer (EO) meminta para finalis melepas pakaian dengan alasan akan dilakukan body checking yang tidak ada dalam agenda.

Mungkin anda suka

Padahal, agenda seharusnya adalah fitting gaun yang akan digunakan di acara puncak. Bahkan menurut salah satu finalis itu, ada oknum yang memotret mereka dalam keadaan tanpa busana.

Di luar kasus pelecehan yang dialami oleh para finalis Miss Universe Indonesia, ada banyak kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia.

Maraknya kasus pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik seperti transportasi atau bahkan perkantoran ini, membuat para korban khususnya perempuan harus berani bertindak.

Lantas, bagaimanacara menjaga diri dari pelecehan seksual? Ini ulasannya.

Cara Mencegah Pelecehan Seksual

cara menjaga diri dari pelecehan seksual - inilah.com
Ilustrasi: cara menjaga diri dari pelecehan seksual/ Foto: Gettyimages

Menurut Komnas Perempuan pelecehan seksual adalah tindakan bernuansa seksual yang kemudian disampaikan melalui kontak fisik atau kontak non-fisik yang menyasar ke bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang.

Tindakan ini termasuk beberapa jenis seperti siulan, main mata, komentar bernuansa seksual, isyarat yang bersifat seksual. Hal-hal tersebut yang mengakibatkan rasa tidak nyaman, atau merasa direndahkan.

Untuk terhindar dari hal-hal tersebut, ada cara yang dapat dilakukan termasuk melaporkannya. Mengutip berbagai sumber ada beberapa cara menjaga diri dari pelecehan seksual seperti berikut ini.

1. Membekali Diri dengan Pendidikan Seksual

Hal yang paling utama untuk mencegah pelecehan seksual adalah membekali diri dengan pendidikan seksual. Untuk itu, para orang tua wajib mengajarkan sejak dini anggota tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Edukasi seks sejak dini juga dipelukan karena ini bertujuan agar korban mampu menghindari tindakan-tindakan pelaku pelecehan seksual.

2. Mempelajari Ilmu Bela Diri Dasar

Sering kali pelecehan seksual terjadi di tempat umum seperti transportasi publik. Untuk itu, mempelajari ilmu bela diri dasar bisa menjadi cara terbaik untuk mencegah pelecehan seksual.

Dengan cara ini, Anda dapat melindungi diri saat ada orang lain yang mencurigakan.

3. Hindari Tempat yang Mencurigakan dan Sepi

Pelaku pelecehan seksual mencari tempat yang tak ramai dikunjungi orang atau sepi. Untuk mencegah terjadi pelecehan seksual hindari lokasi dan keadaan lingkungan yang sepi agar dapat meminimalisir terjadinya tindak kejahatan seksual.

Meski seperti itu, Anda juga harus waspada di tempat yang ramai karena tidak menutup kemungkinan jika tindak pelecehan seksual bisa terjadi.

4. Bersikap Tegas dan Berani

Ketika mengalami pelecehan seksual di tempat umum, bersikaplah tegas dan berani. Ini akan menghentikan niat pelaku pelecehan seksual. Menegur pelaku pelecehan seksual bisa membuatnya merasa dipermalukan di depan umum dan mengurungkan niatnya.

Lakukan hal ini juga ketika sedang melihat tindakan pelecehan seksual yang ada di sekitar Anda. Dengan cara ini, Anda bisa menyelematkan orang lain.

5. Jangan Terlalu Percaya dengan Orang Asing

Ketika di tempat umum usahakan jangan mudah percaya dengan orang asing. Sebab tak semua orang memiliki niat baik. Sedikit menjaga jarak dengan orang asing bisa menjadi salah satu cara pencegahan pelecehan seksual.

6. Bawa Alat Pelindung Diri

Bagi Anda yang sering pulang malam atau melewati tempat sepi, usahakan membawa alat pelindung. Alat pelindung seperti semprotan cabai, dan lainnya yang bisa melindungi diri saat keadaan darurat.

Letakkan semua alat tersebut di tempat yang mudah dijangkau sehingga saat diperlukan mudah ditemukan.

7. Laporkan

Sementara itu, dikutip dari laman Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Menurut pemerhati gender dan anak Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Putri Aisyiyah Rachma Dewi, bagi yang menjadi korban pelecehan hendaknya melaporkan.

Setelah menenangkan diri, korban harus berani melaporkan kepada pihak yang berwajib. Sebab, segala tindak pelecehan tidak boleh ditolerir dan biarkan berlalu, tetapi harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Putri menyoroti sejumlah korban yang speak up di media sosial. Menurutnya, itu bisa saja dilakukan, tetapi harus memperhatikan aspek lain seperti serangan balik pelaku dan sebagainya.

“Artinya, jangan terlalu emosional. Kalau kita jadi korban, amankan bukti yang bisa menguatkan kita ketika misalnya dituntut balik atau sebagainya. Bagusnya memang langsung ke pihak yang berwajib,” ucapnya.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button